Diksia.com - Gesek tunai atau gestun adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang tunai dengan menggunakan kartu kredit. Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu menggesek kartu kreditmu di mesin EDC yang ada di toko-toko tertentu yang menyediakan layanan ini.
Kemudian, kamu akan mendapatkan uang tunai sesuai dengan nominal yang kamu inginkan, dengan dipotong biaya tertentu.
Tentu saja, cara ini terlihat sangat menggiurkan bagi pemilik kartu kredit yang membutuhkan uang tunai dalam waktu singkat. Namun, tahukah kamu bahwa gestun sebenarnya adalah transaksi kartu kredit yang terlarang oleh Bank Indonesia (BI)?
Selain itu, gestun juga bisa menimbulkan berbagai risiko dan kerugian bagi kamu, bank, dan negara. Lalu, apa saja alasan dan dampak dari larangan gestun ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Alasan Gestun Dilarang oleh BI
BI sebagai otoritas moneter dan perbankan di Indonesia telah mengeluarkan larangan gestun sejak tahun 2015. Larangan ini tertuang dalam Surat Edaran BI Nomor 17/11/DKSP tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu.
Dalam surat edaran tersebut, BI menyatakan bahwa gestun adalah salah satu bentuk penyalahgunaan kartu kredit yang melanggar ketentuan.
Alasan utama BI melarang gestun adalah karena gestun dianggap merugikan pihak nasabah, bank, dan negara.
Berikut adalah beberapa penjelasannya:
- Gestun merugikan nasabah karena bisa membuat tagihan kartu kredit membengkak. Hal ini disebabkan oleh adanya biaya gestun yang biasanya berkisar antara 2-3 persen dari nominal yang digesek, serta bunga kartu kredit yang terus berjalan setiap bulannya. Jika kamu tidak bisa membayar tagihan kartu kredit secara penuh, maka kamu akan terjerat dalam utang yang semakin besar dan sulit dilunasi.
- Gestun merugikan bank karena bisa menurunkan kualitas kredit. Gestun bisa meningkatkan risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) karena nasabah bisa menggesek kartu kredit hingga batas limit yang diberikan, tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar. Jika banyak nasabah yang gagal bayar, maka bank akan mengalami kerugian dan kinerjanya akan terganggu.
- Gestun merugikan negara karena bisa mengganggu stabilitas sistem keuangan. Gestun bisa memicu inflasi karena meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat. Gestun juga bisa mengurangi penerimaan pajak karena transaksi gestun tidak tercatat secara resmi dan tidak dikenakan PPN. Selain itu, gestun juga bisa menyebabkan pencucian uang karena sumber dan tujuan uang tunai yang diperoleh dari gestun tidak jelas.
Dampak Gestun bagi Pemilik Kartu Kredit
Selain merugikan pihak-pihak yang terlibat, gestun juga bisa berdampak negatif bagi kamu sebagai pemilik kartu kredit.
Berikut adalah beberapa dampak yang bisa kamu rasakan jika kamu melakukan gestun:
- Kamu bisa kehilangan manfaat dan perlindungan kartu kredit. Salah satu manfaat kartu kredit adalah adanya program reward, cashback, diskon, atau promo lainnya yang bisa kamu nikmati jika kamu menggunakan kartu kredit untuk bertransaksi. Namun, jika kamu menggunakan kartu kredit untuk gestun, maka kamu tidak akan mendapatkan manfaat tersebut. Selain itu, kamu juga bisa kehilangan perlindungan asuransi atau garansi yang biasanya diberikan oleh bank atau merchant jika kamu menggunakan kartu kredit untuk membeli barang atau jasa.
- Kamu bisa mendapatkan sanksi dari bank. Jika bank mengetahui bahwa kamu melakukan gestun, maka bank bisa memberikan sanksi berupa pemblokiran kartu kredit, penurunan limit, peningkatan bunga, atau bahkan pencabutan kartu kredit. Hal ini tentu akan merugikan kamu dan mengganggu aktivitas keuangan kamu.
- Kamu bisa merusak skor kredit kamu. Skor kredit atau credit score adalah angka yang menunjukkan tingkat kesehatan keuangan kamu, terutama dalam hal penggunaan kredit. Skor kredit kamu akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah perilaku penggunaan kartu kredit. Jika kamu sering melakukan gestun, maka skor kredit kamu akan menurun karena dianggap tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab. Skor kredit yang rendah akan mempersulit kamu untuk mendapatkan kredit di masa depan, baik dari bank maupun lembaga keuangan lainnya.
Alternatif Gestun yang Lebih Aman dan Menguntungkan
Setelah mengetahui alasan dan dampak dari larangan gestun, kamu tentu akan berpikir dua kali sebelum melakukan transaksi kartu kredit yang terlarang ini.
Namun, bagaimana jika kamu benar-benar membutuhkan uang tunai dalam kondisi darurat? Apakah ada alternatif lain yang lebih aman dan menguntungkan daripada gestun?
Tentu saja ada. Berikut adalah beberapa pilihan yang bisa kamu pertimbangkan:
- Tarik tunai di ATM. Meskipun tarik tunai di ATM juga dikenakan biaya dan bunga, namun cara ini lebih resmi dan aman daripada gestun. Kamu juga bisa mengatur jumlah uang yang kamu tarik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kamu. Namun, pastikan kamu membayar tagihan kartu kredit kamu secepat mungkin agar tidak terlalu banyak bunga yang kamu bayar.
- Ajukan pinjaman online. Jika kamu membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar dan waktu cepat, maka kamu bisa mencoba mengajukan pinjaman online. Saat ini, ada banyak platform pinjaman online yang menawarkan proses mudah, cepat, dan aman. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasinya, mengisi data diri, dan mengajukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan kamu. Biasanya, pinjaman online memiliki bunga yang lebih rendah daripada kartu kredit, dan kamu bisa memilih tenor yang sesuai dengan kemampuan kamu. Namun, pastikan kamu memilih platform pinjaman online yang terdaftar dan diawasi oleh OJK agar terhindar dari praktik rentenir online.
- Jual barang bekas. Jika kamu memiliki barang-barang bekas yang masih layak pakai dan tidak terpakai, maka kamu bisa menjualnya untuk mendapatkan uang tunai. Kamu bisa menjual barang-barang kamu melalui marketplace online, media sosial, atau toko loak. Dengan cara ini, kamu tidak hanya mendapatkan uang tunai, tapi juga bisa membersihkan rumah kamu dari barang-barang yang menumpuk.
Gesek tunai atau gestun adalah transaksi kartu kredit yang terlarang oleh BI karena dianggap merugikan pihak nasabah, bank, dan negara.
Gestun juga bisa berdampak negatif bagi pemilik kartu kredit, seperti kehilangan manfaat dan perlindungan kartu kredit, mendapatkan sanksi dari bank, dan merusak skor kredit.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu menghindari gestun dan mencari alternatif lain yang lebih aman dan menguntungkan, seperti tarik tunai di ATM, ajukan pinjaman online, atau jual barang bekas.