Financial Well-being: Kunci untuk Hidup Sejahtera secara Finansial

RediksiaSenin, 12 Juni 2023 | 07:10 WIB
Financial Well-being - Kunci untuk Hidup Sejahtera secara Finansial
Financial Well-being - Kunci untuk Hidup Sejahtera secara Finansial. (Foto: Diksia/Canva)

Diksia.com - Semakin dewasa seseorang, semakin bertambah pula tanggung jawab yang harus diemban. Kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat beban finansial seseorang semakin berat.

Inilah mengapa setiap orang berjuang keras untuk mencapai keberlangsungan keuangan yang baik.

Mengelola keuangan dengan bijaksana dan mencapai kesejahteraan finansial adalah tujuan yang diinginkan oleh banyak orang.

Terlebih lagi, kehidupan yang sejahtera secara finansial menjadi semakin penting seiring bertambahnya tanggung jawab dan kebutuhan hidup.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang financial well-being atau keberlangsungan keuangan yang merupakan kunci untuk hidup sejahtera secara finansial.

Mari kita jelajahi konsep ini secara mendalam dan mengungkap langkah-langkah praktis untuk mencapainya.

Fakta Mengejutkan tentang Financial Well-being

Sebelum masuk ke dalam rincian konsep financial well-being, mari kita perhatikan beberapa fakta mengejutkan terkait keadaan keuangan seseorang saat memasuki usia lanjut.

Data menunjukkan bahwa sekitar 50 persen orang yang berusia 65 tahun masih bergantung pada orang lain, 36 persen meninggal saat atau sebelum mencapai usia 65 tahun, dan hanya 4 persen yang telah mencapai kemandirian finansial.

Angka-angka ini mengindikasikan bahwa perencanaan keuangan yang tepat harus dimulai sejak dini untuk mencapai kesejahteraan finansial sebelum memasuki masa lanjut usia.

Pendekatan Tradisional Terhadap Kesejahteraan Finansial

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang financial well-being, ada baiknya kita melihat pendekatan tradisional terhadap keuangan pribadi. Pendekatan ini sering kali berfokus pada aspek penghasilan dan pengeluaran.

Masyarakat sering kali berpikir bahwa dengan meningkatkan pendapatan mereka, masalah keuangan mereka akan teratasi. Namun, dalam kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi.

Financial well-being tidak hanya tentang seberapa banyak uang yang kamu hasilkan, tetapi juga tentang bagaimana kamu mengelolanya.

Hal ini melibatkan pengambilan keputusan yang bijaksana tentang pengeluaran, investasi yang cerdas, dan perencanaan keuangan yang matang.

Konsep Financial Well-being

Financial well-being adalah keadaan di mana kamu memiliki rasa aman dan percaya diri terkait keuanganmu. Ini mencakup beberapa aspek, seperti keberlanjutan pendapatan, pengeluaran yang bijaksana, tabungan yang cukup, investasi yang tepat, dan perlindungan finansial.

Pertama, keberlanjutan pendapatan adalah kunci dalam mencapai financial well-being. Kamu perlu memastikan bahwa kamu memiliki sumber pendapatan yang stabil dan dapat diandalkan. Ini bisa berasal dari pekerjaan tetap, bisnis yang sukses, atau investasi yang menghasilkan pendapatan pasif.

Selanjutnya, pengeluaran yang bijaksana adalah faktor penting dalam financial well-being. Kamu perlu mengelola pengeluaranmu dengan bijaksana, menghindari utang yang tidak perlu, dan memiliki rencana anggaran yang disiplin.

Melacak pengeluaran harianmu dan memprioritaskan kebutuhan yang penting akan membantu kamu mengendalikan pengeluaran. Tabungan yang cukup juga merupakan komponen penting dalam financial well-being.

Kamu perlu memiliki cadangan dana yang mencukupi untuk menghadapi keadaan darurat atau mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau pensiun.

Menabung secara konsisten dan mengelola tabungan dengan bijaksana akan membantu kamu meraih keuangan yang lebih stabil.

Investasi yang tepat adalah langkah berikutnya dalam mencapai financial well-being. Menginvestasikan uangmu dengan cerdas akan membantu menghasilkan pendapatan pasif dan meningkatkan kekayaanmu dari waktu ke waktu. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.

Terakhir, perlindungan finansial adalah bagian yang sering diabaikan oleh banyak orang. Mempertimbangkan asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau perlindungan terhadap risiko finansial lainnya akan membantu kamu menghadapi situasi tak terduga tanpa harus merusak keuanganmu.

Pengeluaran Besar yang Mempengaruhi Financial Well-being

Dalam hidup, terdapat tiga pengeluaran besar yang sering kali membuat mencapai keberlangsungan keuangan menjadi sulit.

Ketiga pengeluaran ini meliputi biaya pernikahan, biaya tempat tinggal, dan biaya masa pensiun.

1. Biaya pernikahan

Biaya pernikahan adalah salah satu pengeluaran besar yang harus dipertimbangkan dengan bijaksana.

Selain biaya perayaan pernikahan itu sendiri, ada juga biaya tambahan yang harus ditanggung setelah menikah, seperti biaya pendidikan anak.

Manajemen keuangan yang buruk dalam hal ini dapat menjadi sumber masalah dalam hubungan dan keuangan seseorang.

2. Biaya tempat tinggal

Biaya tempat tinggal juga merupakan aspek penting dalam keberlangsungan keuangan.

Terkadang, rumah yang dimiliki tidak selalu menjadi investasi yang menguntungkan.

Selain menghasilkan biaya perawatan dan pajak, rumah sebagai tempat tinggal tidak menghasilkan pendapatan pasif.

Oleh karena itu, keputusan untuk membeli atau menyewa rumah harus dipertimbangkan dengan bijaksana.

3. Retirement cost

Retirement cost / Biaya masa pensiun adalah pengeluaran yang muncul ketika seseorang tidak lagi bekerja.

Merencanakan masa pensiun yang baik sangat penting agar seseorang dapat menjalani kehidupan yang sejahtera secara finansial di usia lanjut.

Menyisihkan dana yang cukup untuk masa pensiun dan memiliki investasi yang menghasilkan pendapatan pasif akan membantu mencapai kebebasan finansial.

Mengevaluasi Keadaan Keuanganmu: Seberapa sehat atau buruk keadaan keuanganmu?

Hal yang sering tidak disadari oleh banyak orang adalah bahwa masalah keuangan sering kali timbul bukan karena kurangnya uang, melainkan karena pengelolaan keuangan yang buruk.

Untuk mengetahui seberapa sehat atau buruk keadaan keuanganmu, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Catat dan hitung rata-rata semua pengeluaranmu.
  • Catat semua aset berharga yang kamu miliki.
  • Catat semua hutang dan kewajiban yang harus kamu tanggung.
  • Hitung total pendapatanmu dari berbagai sumber.

Setelah itu, kategorikan hasilnya menjadi tiga:

  • Jika pengeluaranmu lebih besar dari pendapatan, itu menandakan keadaan keuangan yang sangat buruk dan harus segera diperbaiki.
  • Jika pengeluaranmu sama dengan pendapatan, itu bisa menjadi masalah di masa depan.
  • Jika pengeluaranmu lebih kecil daripada pendapatan, itu baik, tetapi selisihnya juga harus diperhatikan.

Mengelola Financial Well-being

Sekarang kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara mengelola financial well-being? Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat kamu terapkan:

  1. Buatlah rencana keuangan: Tentukan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjangmu serta buatlah rencana untuk mencapainya. Misalnya, menabung untuk liburan atau mempersiapkan dana pensiun.
  2. Perhatikan pengeluaran: Analisis pengeluaranmu dan identifikasi area di mana kamu bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Selalu berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian impulsif.
  3. Buat anggaran: Buatlah anggaran bulanan yang realistis dan patuhi rencana tersebut. Atur alokasi dana untuk kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan dengan bijaksana.
  4. Manfaatkan teknologi keuangan: Gunakan aplikasi keuangan yang dapat membantu melacak pengeluaran, memantau investasi, dan mengatur rencana anggaran secara otomatis. Ini akan membantu kamu tetap disiplin dalam mengelola keuangan.
  5. Pelajari tentang investasi: Edukasi diri tentang berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti. Pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.
  6. Jaga keseimbangan antara risiko dan imbal hasil: Seiring dengan meningkatnya keuntungan potensial, investasi juga memiliki risiko. Jangan mengabaikan risiko ini, tetapi juga jangan takut untuk mengambil risiko yang sesuai dengan profil risiko kamu.
  7. Jangan lupa asuransi: Pertimbangkan untuk memiliki asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau perlindungan finansial lainnya yang sesuai dengan kebutuhanmu. Asuransi akan melindungi kamu dan keluargamu dari risiko finansial yang tak terduga.

Pentingnya Pasive Income

Pendapatan pasif adalah pendapatan yang dihasilkan secara tidak langsung dengan melakukan pekerjaan yang minim atau tidak berkelanjutan.

Pendapatan pasif dapat menjadi tambahan penghasilan selain dari pekerjaan utama seseorang. Meskipun terdengar mudah dan menjanjikan, memulai pendapatan pasif juga memerlukan persiapan yang matang.

Ada beberapa jenis pendapatan pasif, antara lain program afiliasi pemasaran, penyewaan properti, dan investasi.

Program afiliasi pemasaran adalah program di mana seseorang mempromosikan produk atau jasa dari suatu perusahaan atau merek, dan mendapatkan komisi dari setiap pembelian yang terjadi.

Selain itu, bisnis penyewaan properti seperti rumah kontrakan, apartemen, atau kos-kosan dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang menguntungkan. Pemilik properti hanya perlu menerima uang sewa dari penyewa.

Terakhir, investasi adalah bentuk pendapatan pasif yang paling umum saat ini. Investasi melibatkan penanaman sejumlah dana atau aset pada instrumen, proyek, atau bisnis dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Investasi sebagai pendapatan pasif dapat dilakukan melalui berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan properti.

Kesejahteraan finansial menjadi kunci untuk hidup yang sejahtera secara finansial. Untuk mencapainya, yang terpenting bukanlah bekerja mati-matian, tetapi merencanakan masa pensiun sedini mungkin.

Semakin cepat seseorang merencanakan masa pensiun, semakin cepat pula keadaan finansialnya menjadi aman. Tabungan untuk masa pensiun akan semakin kecil jika dimulai dari usia dini.