Baht (THB), Mata Uang Resmi Thailand yang Perkasa di Asia Tenggara

RediksiaSelasa, 14 Oktober 2025 | 17:04 WIB
Baht (THB), Mata Uang Resmi Thailand yang Perkasa di Asia Tenggara
Baht (THB), Mata Uang Resmi Thailand yang Perkasa di Asia Tenggara

Diksia.com - Bagi kamu yang berencana melancong atau berbisnis ke Thailand, mengenal Baht adalah langkah pertama yang wajib kamu lakukan. Mata uang resmi Negeri Gajah Putih ini, dengan kode internasional THB dan simbol ฿, bukan hanya alat tukar, tetapi juga cerminan dari kekuatan ekonomi mereka di Asia Tenggara.

Baht Thailand merupakan salah satu mata uang yang cukup sering digunakan di dunia. Penerbitan dan pengawasan Baht berada di bawah tanggung jawab penuh Bank of Thailand (BOT).

Mengenal Lebih Dekat Pecahan Mata Uang Baht

Sistem mata uang Baht didasarkan pada desimal, di mana satu Baht setara dengan 100 Satang. Walaupun Satang resmi digunakan, seperti koin 1, 5, dan 10 Satang, penggunaannya dalam transaksi harian di toko-toko kecil kini jarang kita temui. Namun, Satang masih vital untuk transaksi yang lebih besar atau di sektor perbankan.

Berikut adalah pecahan mata uang Baht yang umum beredar:

Uang Koin

Uang koin Baht sering kita temui dalam beberapa denominasi, antara lain:

  • Koin 25 Satang
  • Koin 50 Satang
  • Koin ฿1
  • Koin ฿2
  • Koin ฿5
  • Koin ฿10

Semua koin, terutama koin Baht yang sering digunakan, menampilkan potret Raja Thailand di salah satu sisinya.

Uang Kertas

Uang kertas Baht memiliki variasi warna dan tokoh yang menarik. Denominasi yang paling sering kita gunakan, terutama untuk transaksi besar, meliputi:

  • Uang kertas ฿20 (biasanya berwarna hijau)
  • Uang kertas ฿50 (biasanya berwarna biru)
  • Uang kertas ฿100
  • Uang kertas ฿500
  • Uang kertas ฿1000

Uang kertas terbaru menampilkan potret Raja Vajiralongkorn (Rama X).

Baht di Kancah Ekonomi Global: Bagaimana Nilai Tukar Terkini?

Baht dikenal sebagai salah satu mata uang terkuat di kawasan Asia Tenggara. Nilainya sangat dipengaruhi oleh sektor pariwisata Thailand yang kuat serta kebijakan moneter dari Bank of Thailand.

Dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, Baht Thailand menunjukkan dinamika yang signifikan. Kita melihat mata uang ini cenderung menguat terhadap beberapa mata uang utama, termasuk Rupiah Indonesia (IDR). Pergerakan ini merupakan indikasi bahwa Baht cukup tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Sebagai contoh, jika kita amati perbandingan dengan Rupiah Indonesia, nilai Baht seringkali berfluktuasi namun menunjukkan penguatan secara tahunan.

Perubahan nilai tukar ini harus selalu kamu pantau, terutama jika kamu akan menukarkan Rupiah dengan Baht. Mengingat fluktuasi yang ada, menukarkan uang pada saat nilai tukar Baht sedang rendah tentu akan lebih menguntungkan kantong kita.

Selain sebagai alat tukar, Baht juga berfungsi sebagai satuan ukur untuk emas, yang umum digunakan di toko-toko perhiasan. Satu Baht emas setara dengan 15,244 gram.

Secara historis, Baht pernah mengalami krisis besar pada 1997 yang memaksa Thailand menerapkan sistem nilai tukar mengambang. Namun, sejak saat itu Baht telah bangkit dan stabil, memperkuat posisinya sebagai mata uang penting di Asia.

Pergerakan nilai tukar hariannya yang terus bergulir menegaskan pentingnya kita untuk selalu mendapatkan informasi yang akurat sebelum melakukan transaksi mata uang.