Untuk menentukan alokasi aset yang tepat, kamu bisa menggunakan rumus sederhana berikut:
Alokasi saham = 100% – usia kamu
Alokasi obligasi = usia kamu
Alokasi uang tunai = 10%
Misalnya, jika usia kamu 25 tahun, maka alokasi aset kamu adalah:
Alokasi saham = 100% – 25% = 75%
Alokasi obligasi = 25%
Alokasi uang tunai = 10%
Rumus ini bisa kamu sesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu. Jika kamu ingin lebih konservatif, kamu bisa mengurangi alokasi saham dan menambah alokasi obligasi atau uang tunai. Jika kamu ingin lebih agresif, kamu bisa menambah alokasi saham dan mengurangi alokasi obligasi atau uang tunai.
Melakukan Diversifikasi
Langkah keempat dalam menyusun portofolio investasi adalah melakukan diversifikasi. Diversifikasi adalah strategi untuk menyebar aset investasi kamu ke berbagai jenis, sektor, atau negara yang berbeda. Tujuan dari diversifikasi adalah untuk mengurangi risiko yang spesifik terhadap suatu aset investasi, misalnya risiko kebangkrutan, risiko regulasi, risiko politik, atau risiko mata uang. Dengan melakukan diversifikasi, kamu bisa mengurangi dampak negatif dari salah satu aset investasi yang mengalami penurunan nilai.
Diversifikasi bisa kamu lakukan dengan cara berikut:
- Memilih berbagai jenis aset investasi, misalnya saham, obligasi, reksa dana, uang tunai, atau komoditas. Setiap jenis aset investasi memiliki karakteristik, return, dan risiko yang berbeda-beda. Dengan memiliki berbagai jenis aset investasi, kamu bisa mengurangi risiko yang berasal dari satu jenis aset investasi saja.
- Memilih berbagai sektor aset investasi, misalnya sektor konsumsi, sektor keuangan, sektor industri, sektor teknologi, atau sektor kesehatan. Setiap sektor aset investasi memiliki siklus, pertumbuhan, dan sensitivitas yang berbeda-beda terhadap kondisi ekonomi dan pasar. Dengan memiliki berbagai sektor aset investasi, kamu bisa mengurangi risiko yang berasal dari satu sektor aset investasi saja.
- Memilih berbagai negara aset investasi, misalnya Indonesia, Amerika Serikat, China, Jepang, atau India. Setiap negara aset investasi memiliki potensi, risiko, dan keterkaitan yang berbeda-beda dengan pasar global. Dengan memiliki berbagai negara aset investasi, kamu bisa mengurangi risiko yang berasal dari satu negara aset investasi saja.
Untuk melakukan diversifikasi dengan baik, kamu bisa menggunakan beberapa prinsip berikut:
- Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Artinya, jangan menginvestasikan semua uang kamu ke satu jenis, sektor, atau negara aset investasi saja. Sebaiknya, sebar uang kamu ke beberapa aset investasi yang berbeda-beda.
- Jangan terlalu banyak menaruh telur dalam banyak keranjang. Artinya, jangan menginvestasikan uang kamu ke terlalu banyak aset investasi yang tidak berkorelasi. Sebaiknya, pilih aset investasi yang memiliki korelasi rendah atau negatif, sehingga jika satu aset investasi turun, aset investasi lainnya bisa naik atau tetap stabil.
- Jangan menaruh telur dalam keranjang yang tidak kamu kenal. Artinya, jangan menginvestasikan uang kamu ke aset investasi yang tidak kamu pahami atau tidak sesuai dengan profil risiko kamu. Sebaiknya, pilih aset investasi yang kamu pahami dan sesuai dengan tujuan investasi kamu.
Melakukan Manajemen Portofolio
Langkah kelima dan terakhir dalam menyusun portofolio investasi adalah melakukan manajemen portofolio. Manajemen portofolio adalah proses untuk mengawasi, mengevaluasi, dan menyesuaikan portofolio investasi kamu sesuai dengan kondisi pasar dan kinerja aset investasi kamu. Tujuan dari manajemen portofolio adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan return dan mengurangi risiko dari portofolio investasi kamu.