Menurutnya, beribadah kepada Allah SWT esensialnya sama dengan menjadi satu dengan Allah. Dia juga mengungkapkan pandangan bahwa hamba yang memiliki kuasa dan menghukum juga adalah hamba. Pandangan ini mendapat penentangan keras dari sejumlah Wali dan tokoh Islam, yang menganggap Siti Jenar menyamakan dirinya dengan Tuhan. Meskipun dihadapkan pada hukuman mati, Siti Jenar tetap teguh pada keyakinannya.
Ajaran Kontroversial Siti Jenar
Siti Jenar, dengan pemikirannya yang kontroversial, diurai dalam tulisan berjudul “Syekh Siti Jenar: Pemikiran dan Ajarannya” oleh Saidun Derani (2014). Berikut adalah 7 pemikiran Siti Jenar mengenai Tuhan, manusia, dan kehidupan:
Tuhan Menurut Siti Jenar
Pemikiran tentang Tuhan oleh Siti Jenar terkait dengan konsep “manunggaling kawula-Gusti,” yang menjelaskan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. Manusia dipandang sebagai manifestasi zat Tuhan.
Manusia Menurut Siti Jenar
Siti Jenar melihat setiap individu memiliki fitrah keagungan dan kemuliaan yang disebut sebagai adimanusia (al-insân al-kâmil). Manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi wakil-Nya di bumi.
Jiwa Menurut Siti Jenar
Jiwa adalah suara hati nurani yang menjadi ekspresi dari zat Tuhan. Oleh karena itu, jiwa merupakan ungkapan kehendak Tuhan yang harus dipatuhi dan diikuti.
Alam Semesta Menurut Siti Jenar
Bagi Siti Jenar, alam semesta adalah makrokosmos setara dengan mikrokosmos manusia. Manusia dan alam semesta dianggap tidak kekal (fana) dan akan mengalami kerusakan.
Akal Menurut Siti Jenar
Akal, menurut Siti Jenar, bekerja dengan intuisi yang mempengaruhi aturan formal syariah. Pandangan ini menekankan akal sebagai pedoman hidup, tetapi juga merujuk pada kehendak dan angan-angan yang dianggap tidak dapat dipercaya kebenarannya.
Kehidupan Menurut Siti Jenar
Konsep sulit dicerna bagi Siti Jenar adalah pemahaman tentang hidup dan cara menjalaninya. Pemikiran ini terkait dengan kebenaran intuitif sebagai dasar perilaku manusia yang hanya dapat diperoleh melalui pencapaian kesadaran diri.
Tindakan Manusia Menurut Siti Jenar
Tindakan manusia, menurut pandangan Siti Jenar, adalah kehendak Tuhan yang sejalan dengan konsep Jabariah. Meski begitu, ia juga menyatakan bahwa jika Allah hadir bersama manusia, manusia akan bertindak dengan baik dan membersihkan diri dari kehidupan yang terkontaminasi oleh hawa nafsu.