Diksia.com - Pithecanthropus Mojokertensis, juga dikenal sebagai “Manusia Mojokerto”, adalah fosil manusia purba yang ditemukan di Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
Fosil ini sangat penting dalam studi evolusi manusia karena memberikan wawasan yang berharga tentang nenek moyang manusia.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah Pithecanthropus Mojokertensis serta ciri-cirinya yang menarik.
Sejarah Penemuan
Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan pada tahun 1936 oleh Dr. Ralph von Koenigswald, seorang paleontolog Belanda.
Fosil ini ditemukan di situs sungai Solo, yang saat itu sedang digali untuk mencari fosil hewan purba.
Dr. von Koenigswald pertama kali menemukan gigi premolar manusia yang mengejutkan, yang kemudian mengarah pada penemuan lebih lanjut dari fosil-fosil manusia purba.
Ciri-ciri Fisik
Pithecanthropus Mojokertensis memiliki ciri-ciri fisik tertentu yang membedakannya dari spesies manusia lainnya.
Berdasarkan penelitian terhadap fosil-fosil yang ditemukan, Pithecanthropus Mojokertensis memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada manusia modern, dengan tinggi sekitar 1,5 meter.
Mereka juga memiliki tengkorak yang lebih besar dengan otak yang relatif lebih kecil.
Selain itu, Pithecanthropus Mojokertensis memiliki rahang yang kuat dan berotot, menunjukkan bahwa mereka mungkin bergantung pada makanan yang keras dan sulit diolah.
Struktur tulang dan gigi mereka juga mengindikasikan bahwa mereka adalah manusia yang terbiasa berjalan dengan sikap tegak.
Kehidupan dan Lingkungan
Pithecanthropus Mojokertensis diyakini hidup sekitar 1,2 juta tahun yang lalu pada masa Pleistosen Tengah.
Lingkungan pada masa itu didominasi oleh hutan tropis yang lebat.
Fosil-fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa Pithecanthropus Mojokertensis adalah manusia purba yang bermigrasi dan hidup dalam kelompok kecil.
Mereka menggunakan alat sederhana seperti batu untuk bertahan hidup dan berburu.