Pindah Hosting? Ini Cara Mengarahkan Pointing Domain dengan Mengubah Nameserver Tanpa Ribet!

RediksiaJumat, 26 September 2025 | 17:42 WIB
Cara Mengarahkan Pointing Domain dengan Mengubah Nameserver

Diksia.com - Halo, guys! Pernah dengar istilah pointing domain atau nameserver? Buat kamu yang baru berkecimpung di dunia website, istilah ini mungkin terdengut agak teknis, tapi sebetulnya prosesnya gampang banget, kok.

Intinya, nameserver itu seperti alamat rumah digital kamu. Kalau kamu pindah hosting (pindah rumah), tentu kamu perlu kasih tahu ke seluruh dunia alamat barunya, kan? Nah, itulah fungsi utama mengubah nameserver!

Di artikel ini, kita akan bahas tuntas kenapa kamu perlu melakukan perubahan nameserver dan bagaimana cara mengarahkan pointing domain dengan mengubah nameserver langkah demi langkah, dengan gaya yang santai dan mudah diikuti. Siap-siap punya kontrol penuh atas domain kamu!

Kenapa Sih Kita Perlu Mengubah Nameserver?

Pada dasarnya, setiap domain itu punya dua elemen utama: registrar (tempat kamu beli domain) dan hosting (tempat file website kamu disimpan). Nameserver adalah jembatan yang menghubungkan keduanya.

Saat kamu mendaftar domain, nameserver default-nya biasanya mengarah ke registrar domain itu sendiri. Tapi, ketika kamu membeli layanan hosting dari penyedia lain, kamu akan mendapatkan nameserver baru.

Nah, kapan kita perlu mengubah nameserver?

  1. Migrasi Hosting: Ini adalah alasan paling umum. Kalau kamu baru pindah dari hosting lama ke hosting baru (misalnya dari A ke B), domain kamu masih mengarah ke hosting A. Dengan mengubah nameserver, kamu mengarahkan domain kamu untuk nunjuk ke hosting B. Kontrol DNS domain pun berpindah ke hosting baru.
  2. Menggunakan Layanan DNS Pihak Ketiga: Beberapa orang memilih layanan DNS eksternal (seperti Cloudflare) karena alasan kecepatan, keamanan, dan fitur tambahan. Mengubah nameserver adalah cara untuk mendelegasikan kontrol DNS ke layanan tersebut.

Mengubah nameserver adalah cara yang paling direkomendasikan karena ia mengalihkan semua pengaturan DNS (termasuk A Record, MX Record untuk email, dll.) ke penyedia hosting atau DNS yang baru. Jadi, kamu cukup mengelola semua record di satu tempat, yaitu panel kontrol hosting yang baru. Lebih ringkas!

Persiapan Sebelum Beraksi: Dapatkan Alamat Baru

Sebelum kamu mulai mengutak-atik pengaturan domain, pastikan kamu sudah punya modal utamanya: alamat nameserver baru.

Alamat ini biasanya diberikan oleh penyedia layanan hosting atau DNS baru kamu, dan bentuknya sering kali seperti ini:

  • ns1.namahostingbaru.com
  • ns2.namahostingbaru.com
  • Kadang ada juga ns3, ns4, dan seterusnya sebagai cadangan (redundancy).

Biasanya, penyedia hosting akan memberikan minimal dua nameserver. Pastikan kamu menyalinnya dengan benar ya, satu huruf saja salah bisa membuat domain kamu tidak terarah!

Cara Mengarahkan Pointing Domain dengan Mengubah Nameserver (Step-by-Step Anti Gagal)

Ini dia inti dari panduan kita. Langkah-langkahnya mungkin sedikit berbeda tergantung di mana kamu membeli domain, tapi alur utamanya sama di semua registrar.

Langkah 1: Login ke Akun Registrar Domain

Pertama, masuk (login) ke akun di mana kamu membeli nama domain tersebut. Ini bisa GoDaddy, Namecheap, Hostinger, Niagahoster, atau registrar lokal lainnya.

Langkah 2: Cari Pengelolaan Domain (Domain Management)

Setelah masuk, cari bagian yang berkaitan dengan Manajemen Domain (Domain List, Domain Management, atau semacamnya). Kemudian, pilih domain yang ingin kamu ubah nameserver-nya.

Langkah 3: Temukan Pengaturan Nameserver

Di halaman pengelolaan domain spesifik tersebut, biasanya ada banyak opsi seperti Perpanjangan, Transfer Domain, atau Nameserver/DNS Management. Pilih opsi untuk Mengubah Nameserver.

  • Penting: Beberapa registrar mungkin menawarkan opsi Default Nameservers atau Custom/Enter My Own Nameservers. Kamu harus memilih opsi Custom Nameservers atau Masukkan Nameserver Saya Sendiri jika kamu menggunakan hosting dari pihak ketiga.

Langkah 4: Masukkan Nameserver Baru

Di kolom yang tersedia (biasanya ada Nameserver 1 dan Nameserver 2), hapus nameserver lama dan masukkan nameserver baru yang sudah kamu dapatkan dari hosting atau layanan DNS baru kamu.

  • Ingat, salin dan tempel (copy-paste) persis seperti yang diberikan!
  • Jika ada lebih dari dua nameserver (misalnya ns3, ns4), masukkan semuanya.

Langkah 5: Simpan Perubahan

Setelah semua nameserver baru terisi dengan benar, klik Simpan atau Save Changes.

Selamat, kamu sudah berhasil mengganti nameserver! Tapi tunggu dulu, pekerjaan kita belum selesai.

Propagasi DNS: Sabar Itu Kunci

Setelah kamu menekan tombol simpan, perubahan itu tidak langsung terjadi detik itu juga di seluruh dunia. Proses ini dikenal sebagai Propagasi DNS (DNS Propagation).

Kenapa lama? Karena server DNS di seluruh dunia perlu mengupdate cache mereka untuk mengetahui alamat baru domain kamu. Ini seperti surat kabar yang perlu dicetak dan didistribusikan ke seluruh kota.

  • Berapa lama? Biasanya, perubahan mulai terasa dalam beberapa jam, tapi secara teknis proses ini bisa memakan waktu hingga 24-48 jam untuk benar-benar stabil dan dilihat oleh semua orang di seluruh dunia.
  • Tips: Kamu bisa menggunakan alat DNS Checker online untuk memantau sudah sejauh mana perubahan nameserver kamu menyebar.

Selama masa propagasi ini, jangan kaget jika website kamu terkadang bisa diakses dan terkadang tidak. Ini wajar karena beberapa pengunjung masih diarahkan ke server lama (yang punya cache lama), sementara yang lain sudah diarahkan ke server baru. Jangan panik dan jangan coba mengubah nameserver berkali-kali! Itu hanya akan memperlambat proses.

Prosesnya simpel, kan? Cukup dapatkan alamat nameserver yang benar, masukkan di registrar, dan tunggu propagasi selesai. Sekarang, fokuslah pada konten website baru kamu. Sampai jumpa di panduan teknis berikutnya!