Peradaban Lembah Sungai Indus: Sejarah, Kebudayaan, dan Keruntuhan

RediksiaMinggu, 7 Januari 2024 | 14:43 WIB
Peradaban Lembah Sungai Indus: Sejarah, Kebudayaan, dan Keruntuhan
Peradaban Lembah Sungai Indus: Sejarah, Kebudayaan, dan Keruntuhan

Peradaban lembah sungai Indus juga memiliki hubungan perdagangan dengan peradaban lain, baik di dalam maupun di luar benua Asia. Peradaban ini melakukan perdagangan dengan peradaban Mesopotamia, peradaban Elam, peradaban Lembah Sungai Nil, dan peradaban Lembah Sungai Oksus. Peradaban ini juga melakukan perdagangan dengan daerah-daerah di India selatan, India timur, Afghanistan, Iran, dan Arab. Barang-barang yang diperdagangkan meliputi kain, perhiasan, tembikar, perunggu, kayu, gading, mutiara, dan rempah-rempah. Peradaban ini juga menggunakan sistem timbangan dan ukuran yang baku, serta menghasilkan mata uang berupa segel-segel tanah liat yang bergambar binatang atau simbol-simbol.

Peradaban lembah sungai Indus mengalami kemunduran dan keruntuhan antara 1900-1500 SM, yang disebut sebagai periode pasca-perkotaan atau periode Harappa akhir. Pada periode ini, kota-kota besar mulai ditinggalkan, bangunan-bangunan publik rusak, sistem saluran air tidak berfungsi, dan perdagangan menurun. Penyebab keruntuhan peradaban ini masih diperdebatkan, tetapi beberapa faktor yang diduga berpengaruh adalah perubahan iklim, banjir, gempa bumi, penurunan kesuburan tanah, penyebaran penyakit, dan invasi dari bangsa-bangsa lain, seperti bangsa Indo-Arya.

Kebudayaan Peradaban Lembah Sungai Indus

Peradaban lembah sungai Indus memiliki kebudayaan yang kaya dan unik, yang mencerminkan kehidupan masyarakatnya yang maju dan beradab. Kebudayaan ini meliputi aspek-aspek seperti bahasa, tulisan, agama, seni, dan teknologi.

Bahasa dan Tulisan

Bahasa yang digunakan oleh peradaban lembah sungai Indus masih belum diketahui secara pasti, karena belum ada terjemahan yang meyakinkan dari tulisan-tulisan yang ditemukan. Beberapa ahli berpendapat bahwa bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Dravida, yang merupakan bahasa asli dari India selatan, seperti Tamil, Telugu, Kannada, dan Malayalam. Beberapa ahli lain berpendapat bahwa bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Indo-Eropa, yang merupakan bahasa asli dari India utara, seperti Hindi, Bengali, Punjabi, dan Gujarati. Beberapa ahli lain lagi berpendapat bahwa bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa yang berbeda atau bahasa isolat, yang tidak memiliki hubungan dengan bahasa lain.