Kemudian, pada tahun 1839, Louis-Jacques-Mandé Daguerre, seorang pengusaha Prancis, memperkenalkan proses daguerreotype yang merupakan metode pertama yang memungkinkan pengambilan foto dalam jumlah yang lebih besar.
Ini membuka pintu bagi fotografi untuk menjadi lebih terjangkau dan lebih mudah diakses oleh masyarakat umum.
Sejak itu, teknologi fotografi terus berkembang pesat. Pada tahun 1888, George Eastman memperkenalkan kamera saku Kodak yang menggunakan film gulungan, yang kemudian menjadi fondasi untuk kamera modern yang kita kenal saat ini.
Perkembangan teknologi digital juga telah mengubah wajah fotografi, memungkinkan orang untuk mengambil dan memproses gambar secara instan.
Peran Fotografi dalam Masyarakat Modern
Fotografi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita saat ini.
Kita melihatnya di mana-mana, dari majalah hingga media sosial. Fotografi memiliki kekuatan untuk menginspirasi, menginformasikan, dan mengubah cara kita melihat dunia.
Ia dapat mengekspresikan emosi, menggambarkan keindahan, serta menjadi media yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan penting.
Dalam era digital, fotografi juga telah menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat umum.
Hampir setiap orang memiliki akses ke kamera di dalam genggaman mereka, baik melalui ponsel pintar atau perangkat digital lainnya.
Ini telah memungkinkan banyak orang untuk mengembangkan keterampilan fotografi mereka sendiri dan berbagi karya-karya mereka dengan dunia.
Namun, dengan mudahnya mengambil foto dan membagikannya, kita juga perlu menyadari pentingnya etika fotografi.
Kita harus menghormati privasi orang lain, menghargai hak cipta, dan menggunakan fotografi sebagai alat untuk memperkuat hubungan dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik di antara kita.
Kesimpulan
Fotografi merupakan seni yang menakjubkan dan perkembangannya telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan kita.
Pengertian fotografi, baik menurut para ahli maupun umum, mencerminkan keindahan dan kekuatan di balik lensa kamera.
