Diksia.com - Tren memelihara ikan hias kini telah bergeser dari sekadar menempatkan ikan di dalam wadah kaca menjadi seni mendekorasi pemandangan bawah air atau yang populer disebut dengan aquascape.
Komponen vital yang mengubah wadah kaca biasa menjadi ekosistem yang hidup dan memukau adalah tanaman air. Kehadiran flora di dalam air tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memegang peran krusial dalam menjaga keseimbangan lingkungan bagi ikan.
Bagi kamu yang baru ingin memulai hobi ini, memahami jenis tanaman dan karakteristiknya adalah langkah awal yang sangat penting. Kita akan membahas mengapa tanaman hidup jauh lebih unggul dibandingkan dekorasi plastik dan jenis apa saja yang ramah bagi pemula.
Mengapa Harus Tanaman Hidup?
Banyak penghobi pemula sering kali terjebak memilih tanaman plastik karena dianggap praktis dan tidak bisa mati. Namun, tanaman plastik tidak memberikan kontribusi biologis apa pun. Sebaliknya, tanaman air hidup bertindak sebagai filter alami yang sangat efektif.
Tanaman hidup menyerap nitrat dan fosfat yang dihasilkan dari kotoran ikan dan sisa pakan. Zat-zat ini, jika dibiarkan menumpuk, dapat menjadi racun bagi ikan dan memicu ledakan pertumbuhan alga yang mengganggu. Selain itu, melalui proses fotosintesis, tanaman akan melepaskan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh ikan untuk bernapas.
Selain fungsi filtrasi, tanaman air juga menciptakan struktur lingkungan yang alami. Ikan cenderung merasa lebih aman dan tidak stres ketika memiliki tempat untuk bersembunyi di antara dedaunan, meniru habitat asli mereka di alam liar.
Rekomendasi Tanaman Tangguh untuk Pemula
Memilih tanaman tidak boleh sembarangan. Beberapa tanaman memerlukan injeksi gas karbon dioksida (CO2) dan lampu intensitas tinggi yang lazim disebut teknologi high tech. Namun untuk pemula, kita sebaiknya fokus pada tanaman low tech yang tangguh dan bisa hidup dengan pencahayaan standar tanpa tambahan gas CO2.
Anubias Ini adalah primadona bagi para pemula. Anubias memiliki daun hijau tua yang tebal dan sangat toleran terhadap berbagai kondisi air. Keunggulan utamanya adalah kamu tidak perlu menanamnya di dalam pasir atau substrat.
Tanaman ini justru tumbuh optimal ketika rizomanya diikatkan pada batu atau kayu apung. Sifatnya yang tumbuh lambat membuat Anubias minim perawatan.
Java Fern Sama seperti Anubias, Java Fern atau Kadaka adalah tanaman yang sangat mudah dirawat. Tanaman ini memiliki bentuk daun memanjang seperti pedang dan memberikan aksen rimbun pada bagian tengah atau belakang akuarium. Java Fern juga tidak disukai oleh ikan herbivora karena rasanya yang pahit, sehingga awet dari gigitan ikan.
Cryptocoryne Jika kamu ingin tanaman yang ditanam langsung di media pasir, Cryptocoryne adalah pilihan tepat. Tanaman ini tersedia dalam berbagai variasi warna, mulai dari hijau cerah hingga kecokelatan.
Meskipun dikenal mudah mengalami pelelehan daun saat pertama kali dipindah (adaptasi), mereka akan tumbuh kembali dengan sangat kuat setelah akarnya mapan.
Menambahkan Dimensi dengan Tanaman Karpet dan Terapung
Untuk menciptakan kesan visual yang bertingkat, kamu bisa memadukan tanaman dasar dan tanaman permukaan.
Untuk area dasar atau karpet, Monte Carlo kini menjadi favorit karena lebih mudah tumbuh dibandingkan jenis karpet lainnya seperti HC Cuba. Meskipun Monte Carlo tumbuh lebih baik dengan CO2, tanaman ini masih bisa bertahan dan melebar perlahan pada kondisi low tech dengan pencahayaan yang cukup.
Di permukaan air, tanaman terapung seperti Amazon Frogbit atau Red Root Floater bisa menjadi pilihan. Akar mereka yang menggantung memberikan estetika unik sekaligus menjadi tempat berlindung yang nyaman bagi burayak atau bayi ikan. Tanaman terapung juga sangat efektif menyerap kelebihan nutrisi di kolom air karena akses langsung mereka ke udara bebas.
Kunci Perawatan Rutin
Memiliki tanaman air bukan berarti kita bisa lepas tangan sepenuhnya. Ada beberapa hal dasar yang perlu kamu perhatikan agar tanaman tetap subur.
Pertama adalah pencahayaan. Pastikan kamu menggunakan lampu khusus aquarium yang dinyalakan sekitar 6 hingga 8 jam sehari. Cahaya yang terlalu sedikit akan membuat tanaman layu, sedangkan cahaya berlebih tanpa keseimbangan nutrisi justru akan mengundang alga.
Kedua adalah nutrisi. Meskipun kotoran ikan menyediakan nutrisi makro, pemberian pupuk cair seminggu sekali dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi mikro tanaman agar warna daun tetap cerah dan tidak berlubang.
Terakhir, lakukan pemangkasan atau trimming secara berkala. Memotong daun yang tua atau terlalu panjang akan merangsang pertumbuhan tunas baru dan menjaga tata letak aquascape kamu tetap rapi sesuai konsep awal.
Dengan memilih jenis tanaman yang tepat dan melakukan perawatan sederhana, kamu bisa menciptakan potongan alam yang menenangkan tepat di dalam ruang tamu. Selamat berkreasi dengan akuarium impian kamu.





