Cara Menghubungkan Domain ke VPS Hosting

RediksiaKamis, 2 Oktober 2025 | 15:36 WIB
Cara Menghubungkan Domain ke VPS Hosting
Cara Menghubungkan Domain ke VPS Hosting

Diksia.com - VPS atau Virtual Private Server adalah pilihan hosting yang semakin populer karena menawarkan performa tinggi, fleksibilitas, dan kontrol penuh—ideal untuk kamu yang serius mengelola website.

Namun, memiliki VPS saja tidak cukup. Langkah krusial berikutnya adalah memastikan domain kamu, alamat yang diketik pengunjung di browser (misalnya: websitekita.com), mengenali dan mengarah ke server hebat yang sudah kamu siapkan.

Jika kamu merasa proses ini rumit, santai saja. Dalam panduan terkini ini, kita akan membahas tuntas langkah demi langkah cara menghubungkan domain ke VPS dengan gaya yang mudah dipahami, memastikan website kamu siap online dalam waktu singkat.

Kenapa Domain Harus Terhubung ke VPS?

Bayangkan domain sebagai alamat rumah dan VPS sebagai rumah itu sendiri. Tanpa alamat yang jelas, tukang pos (atau dalam kasus ini, pengunjung dan browser) tidak akan tahu harus mengirimkan surat (permintaan akses website) ke mana.

Menghubungkan domain berarti kita memberi tahu sistem DNS global bahwa nama domain tertentu sekarang bermukim di alamat IP unik milik VPS kamu. Ini adalah pondasi agar website kamu bisa diakses oleh siapa pun di seluruh dunia.

Dua Opsi Utama Koneksi Domain ke VPS

Secara umum, ada dua metode utama yang bisa kamu pilih untuk mengarahkan domain ke VPS. Pilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan setup kamu:

1. Mengubah Nameserver (Pilihan untuk Kontrol Penuh)

Ini adalah cara paling umum dan disarankan jika kamu ingin mengelola semua pengaturan DNS domain kamu langsung dari VPS, biasanya melalui control panel seperti cPanel, Plesk, atau Webuzo yang terinstal di dalamnya.

Langkah-langkah:

A. Siapkan Nameserver di VPS: Jika kamu menggunakan control panel, kamu biasanya perlu membuat atau mendaftarkan private nameserver (contoh: https://www.google.com/search?q=ns1.domainkamu.com dan https://www.google.com/search?q=ns2.domainkamu.com) dan mengaitkannya dengan IP VPS kamu. Jika control panel kamu sudah otomatis menyediakan nameserver, cukup catat saja namanya.

B. Arahkan di Registar Domain: Masuk ke akun registrar domain kamu (tempat kamu membeli domain, seperti Niagahoster, Domainesia, GoDaddy, dll.). Cari menu Pengaturan Nameserver atau Kelola DNS. Hapus nameserver lama dan ganti dengan nameserver baru (https://www.google.com/search?q=ns1.domainkamu.com dan https://www.google.com/search?q=ns2.domainkamu.com) yang sudah kamu siapkan di langkah A.

C. Tunggu Propagasi: Setelah menyimpan perubahan, kamu perlu menunggu proses yang disebut propagasi DNS. Proses ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga 48 jam hingga seluruh internet mengenali perubahan ini.

2. Mengubah A Record (Pilihan untuk Fleksibilitas)

Metode ini lebih cepat dan fleksibel, cocok jika kamu ingin tetap mengelola pengaturan DNS (seperti email records atau subdomain) melalui penyedia domain atau layanan DNS pihak ketiga (seperti Cloudflare), dan hanya ingin mengarahkan domain utama ke IP VPS kamu.

Langkah-langkah:

A. Dapatkan Alamat IP VPS: Catat alamat IP utama VPS kamu. Alamat ini bisa kamu temukan di dashboard penyedia VPS kamu.

B. Akses Pengaturan DNS: Masuk ke akun registrar domain kamu atau control panel DNS yang kamu gunakan (jika kamu menggunakan Cloudflare, misalnya). Cari menu Kelola DNS atau DNS Zone Editor.

C. Buat A Record Baru: Buat dua record baru dengan tipe A Record:

  • Host/Nama: Masukkan @ (ini mewakili domain utama kamu).
  • Nilai/Value: Masukkan Alamat IP VPS kamu.
  • Host/Nama: Masukkan www.
  • Nilai/Value: Masukkan Alamat IP VPS kamu.

Langkah ini memastikan baik domain tanpa www maupun dengan www mengarah ke server yang sama.

D. Tunggu Propagasi: Sama seperti metode pertama, tunggu beberapa saat hingga perubahan A Record berhasil disebarkan ke seluruh jaringan internet. Karena kamu hanya mengubah A Record dan bukan Nameserver, propagasinya seringkali lebih cepat.

Tips Penting Agar Proses Berjalan Lancar

  • Teliti Alamat IP: Pastikan kamu tidak salah memasukkan satu digit pun pada Alamat IP VPS kamu. Kesalahan kecil bisa membuat domain tidak terhubung.
  • Prioritaskan Keamanan: Setelah domain terhubung dan website kamu online, segera instal sertifikat SSL/TLS (seperti Let’s Encrypt) di VPS kamu. Ini penting agar koneksi aman (ditandai dengan HTTPS) dan meningkatkan SEO.
  • Cek Berkala: Setelah menunggu masa propagasi, kamu bisa menggunakan layanan online seperti DNS Checker untuk memverifikasi apakah perubahan nameserver atau A Record kamu sudah menyebar dengan sempurna di berbagai lokasi geografis.

Dengan mengikuti salah satu panduan di atas, kamu sudah selangkah lebih maju dalam mengelola website profesional dengan infrastruktur VPS yang kuat. Prosesnya mungkin terasa teknis di awal, tapi setelah berhasil, kamu akan menikmati performa dan kontrol penuh yang ditawarkan oleh VPS. Selamat berkreasi dengan website barumu!