Cakap Ajuk vs Cakap Pindah, Teknik Mengubah Ucapan Langsung dan Tidak Langsung

RediksiaRabu, 10 Juli 2024 | 20:12 WIB
Cakap Ajuk vs Cakap Pindah, Teknik Mengubah Ucapan Langsung dan Tidak Langsung
Cakap Ajuk vs Cakap Pindah, Teknik Mengubah Ucapan Langsung dan Tidak Langsung. (foto: anyflip.com / miznur2624)

Diksia.com - Pernahkah kamu mendengar istilah cakap ajuk dan cakap pindah? Keduanya adalah teknik penting dalam Bahasa Melayu yang digunakan untuk menyampaikan ucapan seseorang.

Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan keduanya dan bagaimana cara mengubahnya.

Apa Itu Cakap Ajuk?

Cakap ajuk adalah ucapan langsung dari seseorang yang dituliskan persis seperti yang diucapkan. Biasanya, cakap ajuk diapit oleh tanda petik (“…”).

Contoh:

  • “Aku suka makan nasi lemak,” kata Ali.

Apa Itu Cakap Pindah?

Cakap pindah adalah ucapan tidak langsung, yaitu laporan tentang apa yang seseorang katakan tanpa mengutip kata-kata persisnya.

Contoh:

  • Ali mengatakan bahwa dia suka makan nasi lemak.

Kapan Kita Menggunakan Cakap Ajuk dan Cakap Pindah?

Cakap ajuk lebih sering digunakan dalam dialog atau percakapan langsung untuk memberikan kesan yang lebih hidup dan nyata. Sementara itu, cakap pindah lebih umum digunakan dalam narasi atau laporan untuk menyampaikan informasi secara ringkas.

Langkah-Langkah Mengubah Cakap Ajuk Menjadi Cakap Pindah

  1. Hilangkan Tanda Petik: Buang tanda petik yang mengapit cakap ajuk.
  2. Tambahkan Kata Hubung: Sisipkan kata hubung seperti “bahawa,” “katanya,” atau “menurutnya” untuk menghubungkan antara subjek dan ucapan.
  3. Ubah Kata Ganti: Sesuaikan kata ganti orang dan kepemilikan sesuai dengan konteks kalimat.
  4. Ubah Kata Tanya: Jika ada kata tanya dalam cakap ajuk, ubah menjadi kata ganti tanya.

Contoh Perubahan:

  • Cakap Ajuk: “Mengapa kamu terlambat?” tanya guru kepada muridnya.
  • Cakap Pindah: Guru bertanya kepada muridnya mengapa dia terlambat.

Tips Tambahan:

  • Perhatikan penggunaan kata kerja pelapor dalam cakap pindah. Pilih kata kerja yang sesuai dengan makna kalimat, seperti “mengatakan,” “bertanya,” “menjawab,” atau “memberitahu.”
  • Jaga ketepatan makna saat mengubah cakap ajuk menjadi cakap pindah. Pastikan informasi yang disampaikan tetap sama.

Dengan memahami perbedaan dan cara mengubah cakap ajuk menjadi cakap pindah, kamu akan lebih luwes dalam menggunakan Bahasa Melayu, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam penulisan.