Diksia.com - Problem solving adalah kemampuan untuk menemukan solusi yang efektif dan efisien untuk masalah yang dihadapi. Skill ini sangat penting untuk kesuksesan di berbagai bidang, seperti bisnis, pendidikan, teknologi, dan kehidupan pribadi. Namun, tidak semua orang memiliki skill problem solving yang baik. Banyak orang yang merasa bingung, frustrasi, atau menyerah ketika menghadapi masalah yang kompleks atau baru.
Padahal, skill problem solving bisa dilatih dan ditingkatkan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Kamu hanya perlu mengikuti 7 langkah mudah berikut ini:
1. Tentukan Masalah Secara Jelas
Langkah pertama dalam problem solving adalah menentukan masalah secara jelas dan spesifik. Kamu harus bisa mengidentifikasi apa masalah yang kamu hadapi, apa penyebabnya, apa dampaknya, dan apa tujuan yang ingin kamu capai. Dengan begitu, kamu bisa fokus pada masalah yang sesungguhnya dan tidak terjebak pada hal-hal yang tidak relevan atau tidak penting.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk menentukan masalah secara jelas adalah:
- Menuliskan masalah yang kamu hadapi dalam satu kalimat yang singkat dan jelas.
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu kamu memahami masalah lebih dalam, seperti: Siapa yang terlibat? Kapan dan di mana masalah ini terjadi? Mengapa masalah ini penting? Bagaimana masalah ini mempengaruhi kamu atau orang lain?
- Menggunakan alat bantu visual, seperti diagram, grafik, tabel, atau mind map, untuk menggambarkan masalah dan hubungannya dengan faktor-faktor lain.
Contoh:
Masalah: Kamu sering terlambat datang ke kantor.
Pertanyaan: Siapa yang terlibat? Kamu, atasan, dan rekan kerja. Kapan dan di mana masalah ini terjadi? Setiap hari kerja, di rumah dan di jalan. Mengapa masalah ini penting? Karena bisa menurunkan kinerja, reputasi, dan motivasi kamu. Bagaimana masalah ini mempengaruhi kamu atau orang lain? Kamu bisa mendapat teguran, sanksi, atau bahkan pemecatan. Atasan dan rekan kerja bisa merasa tidak puas, tidak percaya, atau tidak menghargai kamu.
Diagram:
!Diagram masalah terlambat datang ke kantor
2. Cari Informasi yang Relevan
Langkah kedua dalam problem solving adalah mencari informasi yang relevan untuk membantu kamu menyelesaikan masalah. Kamu harus bisa membedakan antara fakta dan opini, serta antara informasi yang penting dan tidak penting. Kamu juga harus bisa mengevaluasi sumber informasi yang kamu gunakan, apakah kredibel, akurat, dan terkini.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk mencari informasi yang relevan adalah:
- Melakukan riset atau penelitian dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, artikel, laporan, data, atau pakar.
- Melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap masalah yang kamu hadapi, seperti mengukur, menghitung, menguji, atau mencatat.
- Melakukan wawancara atau survei kepada orang-orang yang terkait dengan masalah, seperti pelanggan, pengguna, klien, atau stakeholder.
Contoh:
Masalah: Kamu sering terlambat datang ke kantor.
Informasi yang relevan:
- Riset: Kamu bisa mencari informasi tentang cara mengatur waktu, manajemen stres, atau tips produktivitas dari sumber-sumber yang terpercaya, seperti buku, jurnal, artikel, atau pakar.
- Observasi: Kamu bisa mencatat berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk bersiap-siap, berangkat, dan sampai di kantor, serta faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi waktu tersebut, seperti cuaca, lalu lintas, atau keadaan darurat.
- Wawancara: Kamu bisa menanyakan kepada atasan atau rekan kerja tentang harapan, kebijakan, atau saran mereka terkait dengan masalah kamu, serta dampak atau konsekuensi yang bisa terjadi jika kamu terus terlambat.
3. Buat Alternatif Solusi
Langkah ketiga dalam problem solving adalah membuat alternatif solusi yang mungkin bisa menyelesaikan masalah. Kamu harus bisa berpikir kreatif dan inovatif, serta tidak terbatas pada solusi yang biasa atau konvensional. Kamu juga harus bisa berpikir kritis dan logis, serta mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat alternatif solusi adalah:
- Menggunakan teknik brainstorming, yaitu mengeluarkan semua ide yang terlintas di kepala kamu tanpa membatasi atau mengkritiknya, lalu memilih ide-ide yang paling potensial atau menarik.
- Menggunakan teknik SCAMPER, yaitu mengubah, menggabungkan, menyesuaikan, memodifikasi, mengganti, menghapus, atau menambahkan aspek-aspek dari masalah atau solusi yang ada, untuk menciptakan solusi yang baru atau lebih baik.
- Menggunakan teknik bintang lima, yaitu menuliskan masalah di tengah kertas, lalu menuliskan lima solusi di sekitar masalah, kemudian menuliskan lima solusi lagi untuk setiap solusi yang sudah ada, dan seterusnya, hingga mendapatkan banyak alternatif solusi.
Contoh:
Masalah: Kamu sering terlambat datang ke kantor.
Alternatif solusi:
- Menggunakan teknik brainstorming:
- Bangun lebih awal
- Siapkan segala sesuatu sebelum tidur
- Gunakan alarm atau pengingat
- Pilih jalur yang lebih cepat atau sepi
- Naik kendaraan umum atau ojek online
- Bekerja dari rumah
- Mintalah fleksibilitas jam kerja
- Ubah pola tidur atau gaya hidup
- Cari pekerjaan yang lebih dekat atau sesuai
- Berhenti bekerja
- Menggunakan teknik SCAMPER:
- Mengubah: Mengubah jam kerja kamu menjadi lebih siang atau lebih malam, sesuai dengan preferensi atau kebiasaan kamu.
- Menggabungkan: Menggabungkan perjalanan ke kantor dengan kegiatan lain yang menyenangkan atau bermanfaat, seperti olahraga, belajar, atau bersosialisasi.
- Menyesuaikan: Menyesuaikan kecepatan atau durasi perjalanan kamu dengan kondisi lalu lintas atau cuaca, misalnya dengan berangkat lebih awal atau lebih lambat, atau menunggu hingga situasi lebih baik.
- Memodifikasi: Memodifikasi kendaraan atau perlengkapan yang kamu gunakan untuk berangkat ke kantor, misalnya dengan memperbaiki, membersihkan, atau mengganti sebagian atau seluruhnya.
- Mengganti: Mengganti cara atau alat transportasi yang kamu gunakan untuk berangkat ke kantor, misalnya dengan berjalan kaki, bersepeda, naik motor, mobil, bus, kereta, atau pesawat.
- Menghapus: Menghapus hal-hal yang bisa mengganggu atau menghambat kamu untuk berangkat ke kantor tepat waktu, misalnya dengan mengurangi, menghindari, atau menolak aktivitas, tugas, atau kewajiban yang tidak penting atau mendesak.
- Menambahkan: Menambahkan hal-hal yang bisa membantu atau memotivasi kamu untuk berangkat ke kantor tepat waktu,misalnya dengan memberikan, menerima, atau meminta hadiah, penghargaan, atau insentif.
4. Evaluasi Alternatif Solusi
Langkah keempat dalam problem solving adalah mengevaluasi alternatif solusi yang sudah kamu buat. Kamu harus bisa membandingkan dan menilai setiap solusi berdasarkan kriteria yang relevan, seperti efektivitas, efisiensi, kelayakan, keberlanjutan, atau etika. Kamu juga harus bisa mengantisipasi dan mengatasi hambatan, risiko, atau dampak negatif yang mungkin timbul dari setiap solusi.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk mengevaluasi alternatif solusi adalah:
- Menggunakan teknik pro dan kontra, yaitu menuliskan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi, lalu menimbangnya dengan skala atau bobot yang sesuai.
- Menggunakan teknik matriks keputusan, yaitu membuat tabel yang berisi kriteria, solusi, dan nilai atau skor dari setiap kombinasi kriteria dan solusi, lalu menjumlahkan nilai atau skor tersebut untuk mendapatkan peringkat atau prioritas solusi.
- Menggunakan teknik pohon keputusan, yaitu membuat diagram yang berisi solusi, hambatan, risiko, atau dampak yang mungkin terjadi dari setiap solusi, lalu menghitung probabilitas atau kemungkinan serta nilai atau manfaat dari setiap cabang atau jalur diagram.
Contoh:
Masalah: Kamu sering terlambat datang ke kantor.
Evaluasi alternatif solusi:
- Menggunakan teknik pro dan kontra:
Solusi | Pro | Kontra |
---|---|---|
Bangun lebih awal | – Mudah dilakukan<br>- Tidak membutuhkan biaya<br>- Bisa meningkatkan kesehatan dan produktivitas | – Membutuhkan disiplin dan konsistensi<br>- Bisa mengurangi waktu tidur dan istirahat<br>- Bisa menimbulkan rasa kantuk atau lelah |
Bekerja dari rumah | – Fleksibel dan nyaman<br>- Hemat waktu dan biaya transportasi<br>- Bisa mengurangi stres dan polusi | – Membutuhkan persetujuan dan dukungan dari atasan dan rekan kerja<br>- Membutuhkan peralatan dan koneksi internet yang memadai<br>- Bisa mengurangi interaksi dan kolaborasi dengan orang lain |
Cari pekerjaan yang lebih dekat atau sesuai | – Sesuai dengan minat dan kemampuan kamu<br>- Memperpendek jarak dan waktu perjalanan<br>- Bisa meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja | – Membutuhkan proses pencarian, lamaran, dan seleksi yang panjang dan tidak pasti<br>- Membutuhkan adaptasi dan pembelajaran yang baru<br>- Bisa menurunkan pendapatan atau karier kamu |
- Menggunakan teknik matriks keputusan:
Kriteria | Bobot | Bangun lebih awal | Bekerja dari rumah | Cari pekerjaan baru | Skor total |
---|---|---|---|---|---|
Efektivitas | 40% | 8 | 9 | 10 | |
Efisiensi | 30% | 7 | 10 | 6 | |
Kelayakan | 20% | 9 | 7 | 5 | |
Keberlanjutan | 10% | 6 | 8 | 7 | |
Skor | 7.8 | 8.8 | 7.2 | ||
Peringkat | 2 | 1 | 3 |
- Menggunakan teknik pohon keputusan:
!Teknik pohon keputusan untuk masalah terlambat datang ke kantor
5. Pilih dan Implementasikan Solusi
Langkah kelima dalam problem solving adalah memilih dan mengimplementasikan solusi yang paling sesuai dan optimal untuk menyelesaikan masalah. Kamu harus bisa membuat keputusan yang rasional dan berdasarkan data atau fakta, serta tidak dipengaruhi oleh emosi atau bias. Kamu juga harus bisa membuat rencana aksi yang jelas dan terstruktur, serta melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan komitmen.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk memilih dan mengimplementasikan solusi adalah:
- Menggunakan teknik 80/20, yaitu memilih solusi yang bisa memberikan 80% hasil dengan 20% usaha, atau dengan kata lain, solusi yang paling efektif dan efisien.
- Menggunakan teknik SMART, yaitu membuat rencana aksi yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu, untuk mengimplementasikan solusi yang sudah dipilih.
- Menggunakan teknik PDCA, yaitu melakukan siklus plan (merencanakan), do (melakukan), check (mengecek), dan act (bertindak), untuk mengawasi dan mengevaluasi proses implementasi solusi, serta melakukan perbaikan jika diperlukan.
Contoh:
Masalah: Kamu sering terlambat datang ke kantor.
Pemilihan dan implementasi solusi:
- Menggunakan teknik 80/20:
- Solusi yang dipilih: Bekerja dari rumah
- Alasan: Solusi ini memberikan hasil yang paling tinggi dengan usaha yang paling rendah, yaitu bisa mengatasi masalah terlambat datang ke kantor, sekaligus memberikan manfaat lain, seperti fleksibilitas, kenyamanan, hemat biaya, dan mengurangi stres.
- Menggunakan teknik SMART:
- Rencana aksi:
- Spesifik: Kamu akan bekerja dari rumah selama tiga hari dalam seminggu, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat, dengan jam kerja yang sama seperti di kantor, yaitu mulai pukul 08.00 hingga 17.00.
- Terukur: Kamu akan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak yang bisa merekam dan melaporkan aktivitas, waktu, dan hasil kerja kamu, serta berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja secara rutin dan terbuka.
- Dapat dicapai: Kamu sudah mendapatkan persetujuan dan dukungan dari atasan dan rekan kerja untuk bekerja dari rumah, serta memiliki peralatan dan koneksi internet yang memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kamu.
- Relevan: Kamu memilih bekerja dari rumah karena solusi ini sesuai dengan tujuan kamu untuk menyelesaikan masalah terlambat datang ke kantor, serta sesuai dengan visi dan misi perusahaan kamu.
- Berbatas waktu: Kamu akan mencoba bekerja dari rumah selama satu bulan, mulai dari tanggal 1 Februari 2024 hingga 28 Februari 2024, lalu mengevaluasi hasil dan dampaknya.
- Rencana aksi:
- Menggunakan teknik PDCA:
- Plan: Kamu sudah membuat rencana aksi untuk bekerja dari rumah, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
- Do: Kamu akan melaksanakan rencana aksi tersebut dengan penuh tanggung jawab dan komitmen, serta mengikuti aturan dan standar yang berlaku di perusahaan kamu.
- Check: Kamu akan mengecek dan memantau proses dan hasil kerja kamu secara berkala, misalnya dengan membuat laporan harian, mingguan, atau bulanan, serta meminta masukan atau feedback dari atasan dan rekan kerja.
- Act: Kamu akan bertindak berdasarkan hasil evaluasi yang kamu lakukan, misalnya dengan mempertahankan, meningkatkan, atau mengubah solusi yang kamu pilih, atau mencoba solusi lain yang lebih baik.
6. Uji dan Verifikasi Solusi
Langkah keenam dalam problem solving adalah menguji dan memverifikasi solusi yang sudah kamu pilih dan implementasikan. Kamu harus bisa membuktikan bahwa solusi kamu benar-benar efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah, serta tidak menimbulkan masalah baru atau lebih besar. Kamu juga harus bisa menunjukkan bahwa solusi kamu valid dan reliabel, serta dapat direplikasi atau digeneralisasi untuk masalah yang serupa.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk menguji dan memverifikasi solusi adalah:
- Menggunakan teknik eksperimen, yaitu melakukan percobaan atau uji coba dengan menggunakan metode ilmiah, seperti hipotesis, variabel, pengukuran, analisis, dan kesimpulan, untuk menguji dan memverifikasi solusi kamu secara empiris dan objektif.
- Menggunakan teknik simulasi, yaitu membuat model atau representasi dari masalah dan solusi kamu, lalu menjalankan atau mengoperasikan model tersebut dalam kondisi yang mirip atau sama dengan kondisi nyata, untuk menguji dan memverifikasi solusi kamu secara teoritis dan subjektif.
- Menggunakan teknik statistik, yaitu mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data atau informasi yang berkaitan dengan masalah dan solusi kamu, lalu menggunakan alat atau metode statistik, seperti rata-rata, standar deviasi, korelasi, regresi, atau uji hipotesis, untuk menguji dan memverifikasi solusi kamu secara kuantitatif dan kualitatif.
Contoh:
Masalah: Kamu sering terlambat datang ke kantor.
Pengujian dan verifikasi solusi:
- Menggunakan teknik eksperimen:
- Hipotesis: Bekerja dari rumah bisa mengatasi masalah terlambat datang ke kantor, serta meningkatkan kinerja dan kesejahteraan kamu.
- Variabel: Variabel independen adalah bekerja dari rumah, variabel dependen adalah tingkat keterlambatan, kinerja, dan kesejahteraan kamu, variabel kontrol adalah jam kerja, tugas, dan tanggung jawab kamu.
- Pengukuran: Kamu akan mengukur tingkat keterlambatan kamu dengan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak yang bisa merekam waktu mulai dan selesai kerja kamu, kinerja kamu dengan menggunakan indikator atau parameter yang sudah ditetapkan oleh perusahaan kamu, seperti jumlah, kualitas, atau kecepatan hasil kerja kamu, dan kesejahteraan kamu dengan menggunakan skala atau kuesioner yang bisa mengukur tingkat stres, kepuasan, atau motivasi kerja kamu.
- Analisis: Kamu akan menganalisis data yang kamu peroleh dari pengukuran tersebut, dengan menggunakan alat atau metode statistik, seperti rata-rata, standar deviasi, korelasi, regresi, atau uji hipotesis, untuk melihat hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara variabel-variabel yang kamu gunakan.
- Kesimpulan: Kamu akan menyimpulkan hasil analisis kamu, dengan menentukan apakah hipotesis kamu diterima atau ditolak, serta memberikan penjelasan atau alasan yang mendukung kesimpulan kamu.
- Menggunakan teknik simulasi:
- Model: Kamu akan membuat model atau representasi dari masalah dan solusi kamu, dengan menggunakan alat atau perangkat lunak yang bisa mensimulasikan kondisi kerja kamu, seperti Microsoft Project, Gantt Chart, atau Monte Carlo Simulation.
- Kondisi: Kamu akan menjalankan atau mengoperasikan model tersebut dalam kondisi yang mirip atau sama dengan kondisi nyata, dengan memasukkan data atau informasi yang relevan, seperti jam kerja, tugas, tanggung jawab, waktu, biaya, sumber daya, atau risiko yang berkaitan dengan masalah dan solusi kamu.
- Hasil: Kamu akan melihat atau mengamati hasil dari simulasi tersebut, dengan memperhatikan aspek-aspek yang penting atau menarik, seperti tingkat keterlambatan, kinerja, kesejahteraan, atau efisiensi kamu dalam bekerja dari rumah, serta membandingkannya dengan kondisi sebelumnya atau alternatif lain.
- Menggunakan teknik statistik:
- Data: Kamu akan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data atau informasi yang berkaitan dengan masalah dan solusi kamu, dengan menggunakan alat atau perangkat lunak yang bisa membantu kamu dalam melakukan proses tersebut, seperti Microsoft Excel, SPSS, atau R.
- Alat atau metode: Kamu akan menggunakan alat atau metode statistik yang sesuai dengan jenis, sifat, atau tujuan data atau informasi yang kamu gunakan, seperti rata-rata, standar deviasi, korelasi, regresi, atau uji hipotesis, untuk menghitung, menggambarkan, atau menguji data atau informasi tersebut.
- Interpretasi: Kamu akan menginterpretasikan hasil dari alat atau metode statistik yang kamu gunakan, dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, serta memberikan makna atau implikasi yang relevan dengan masalah dan solusi kamu.
7. Komunikasikan dan Dokumentasikan Solusi
Langkah ketujuh dan terakhir dalam problem solving adalah mengkomunikasikan dan mendokumentasikan solusi yang sudah kamu pilih, implementasikan, uji, dan verifikasi. Kamu harus bisa menyampaikan solusi kamu kepada orang-orang yang terkait atau berkepentingan dengan masalah kamu, seperti atasan, rekan kerja, pelanggan, pengguna, klien, atau stakeholder, dengan cara yang jelas, tepat, dan meyakinkan. Kamu juga harus bisa mendokumentasikan solusi kamu dalam bentuk yang rapi, lengkap, dan sistematis, sehingga bisa digunakan sebagai referensi, pembelajaran, atau pengembangan di masa depan.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk mengkomunikasikan dan mendokumentasikan solusi adalah:
- Menggunakan teknik presentasi, yaitu menyajikan solusi kamu dalam bentuk lisan atau visual, seperti pidato, ceramah, diskusi, atau slide, kepada audiens atau pendengar yang sudah kamu tentukan sebelumnya, dengan menggunakan media atau alat bantu yang sesuai, seperti mikrofon, proyektor, atau pointer.
- Menggunakan teknik laporan, yaitu menuliskan solusi kamu dalam bentuk tertulis atau digital, seperti dokumen, artikel, jurnal, atau blog, kepada pembaca atau pengguna yang sudah kamu tentukan sebelumnya, dengan menggunakan format atau struktur yang sesuai, seperti judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, atau daftar pustaka.
- Menggunakan teknik portofolio, yaitu mengumpulkan solusi kamu dalam bentuk karya atau produk, seperti gambar, foto, video, audio, atau aplikasi, kepada penilai atau pengamat yang sudah kamu tentukan sebelumnya, dengan menggunakan kriteria atau standar yang sesuai, seperti orisinalitas, kreativitas, kualitas, atau fungsionalitas.
Contoh:
Masalah: Kamu sering terlambat datang ke kantor.
Komunikasi dan dokumentasi solusi:
- Menggunakan teknik presentasi:
- Tujuan: Kamu ingin menyampaikan solusi kamu kepada atasan dan rekan kerja kamu, agar mereka mengetahui dan mendukung keputusan kamu untuk bekerja dari rumah.
- Media atau alat bantu: Kamu akan menggunakan slide yang berisi poin-poin penting dari solusi kamu, seperti masalah, tujuan, proses, hasil, dan manfaat, serta menggunakan mikrofon dan proyektor untuk menyampaikannya secara lisan dan visual.
- Isi: Kamu akan menjelaskan solusi kamu dengan cara yang jelas, tepat, dan meyakinkan, dengan menggunakan data, fakta, atau bukti yang mendukung, serta menjawab pertanyaan atau tanggapan yang mungkin muncul dari audiens atau pendengar kamu.
- Menggunakan teknik laporan:
- Tujuan: Kamu ingin menuliskan solusi kamu kepada perusahaan kamu, agar mereka memiliki catatan atau dokumentasi yang rapi, lengkap, dan sistematis tentang masalah dan solusi kamu.
- Format atau struktur: Kamu akan menggunakan format atau struktur yang sesuai dengan standar atau kebijakan perusahaan kamu, seperti judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, atau daftar pustaka, serta menggunakan bahasa yang formal, baku, dan sopan.
- Isi: Kamu akan menuliskan solusi kamu dengan cara yang detail, logis, dan kritis, dengan menggunakan analisis, interpretasi, atau evaluasi yang mendalam, serta menyertakan sumber atau referensi yang kredibel, akurat, dan terkini.
- Menggunakan teknik portofolio:
- Tujuan: Kamu ingin mengumpulkan solusi kamu kepada diri kamu sendiri, agar kamu memiliki karya atau produk yang bisa kamu gunakan sebagai referensi, pembelajaran, atau pengembangan di masa depan.
- Kriteria atau standar: Kamu akan menggunakan kriteria atau standar yang sesuai dengan tujuan dan sifat solusi kamu, seperti orisinalitas, kreativitas, kualitas, atau fungsionalitas, serta menggunakan alat atau metode yang bisa mengukur atau menilai aspek-aspek tersebut, seperti skala, kuesioner, atau tes.
- Karya atau produk: Kamu akan mengumpulkan karya atau produk yang berisi solusi kamu dalam bentuk yang sesuai dengan bidang atau jenis pekerjaan kamu, seperti gambar, foto, video, audio, atau aplikasi, serta menyimpannya dalam media atau tempat yang aman, mudah diakses, dan terorganisir.
Demikianlah artikel yang aku buat tentang bagaimana meningkatkan skill problem solving kamu dalam 7 langkah mudah. Semoga artikel ini bermanfaat dan menarik bagi kamu dan pembaca lainnya. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini.