Diksia.com - Teks argumentasi adalah salah satu jenis teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca dengan menyampaikan pendapat yang didukung oleh data dan fakta. Untuk membuat teks argumentasi yang kuat dan terstruktur, penting bagi Kamu memahami ciri-ciri utamanya. Artikel ini akan membahas secara mendalam ciri-ciri teks argumentasi serta bagaimana mengaplikasikannya dalam tulisan.
1. Memiliki Tujuan yang Jelas
Setiap teks argumentasi ditulis dengan tujuan spesifik, yaitu memengaruhi pembaca untuk menerima sudut pandang penulis. Tujuan ini sering kali tercermin dalam tesis atau pernyataan awal yang menjelaskan topik utama. Dengan tujuan yang jelas, teks menjadi lebih terarah dan efektif.
Misalnya, jika Kamu menulis tentang pentingnya pendidikan inklusif, tesis awalnya bisa berbunyi, “Pendidikan inklusif adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil dan setara.”
2. Menggunakan Struktur yang Terorganisasi
Teks argumentasi umumnya memiliki tiga bagian utama:
- Pernyataan Pendapat (Tesis): Menjelaskan pandangan penulis terhadap topik yang dibahas.
- Argumentasi: Menyediakan alasan logis, data, dan fakta yang mendukung pendapat.
- Kesimpulan: Merangkum argumen yang telah disampaikan dan menegaskan kembali pandangan penulis.
Struktur yang terorganisasi membantu pembaca mengikuti alur pemikiran Kamu dengan mudah, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami.
3. Didukung oleh Fakta dan Data
Ciri penting dari teks argumentasi adalah penggunaan fakta, data, atau contoh konkret untuk mendukung pendapat. Informasi ini dapat berupa statistik, hasil penelitian, atau pernyataan ahli yang relevan dengan topik.
Misalnya, dalam teks argumentasi tentang bahaya plastik, Kamu bisa menyertakan data seperti, “Menurut penelitian, 8 juta ton plastik masuk ke lautan setiap tahun.”
Penggunaan data yang kredibel akan meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap argumen yang Kamu sampaikan.
4. Bersifat Logis dan Objektif
Argumen yang disampaikan dalam teks ini harus logis, masuk akal, dan tidak bersifat emosional. Logika yang kuat membantu meyakinkan pembaca, sementara objektivitas menunjukkan bahwa Kamu mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum menarik kesimpulan.
Untuk memastikan logika tetap terjaga, hindari menggunakan argumen yang bersifat spekulatif atau tidak berdasar.
5. Menggunakan Bahasa yang Formal dan Tepat
Bahasa dalam teks argumentasi biasanya formal, namun tetap harus jelas dan mudah dipahami. Pemilihan kata-kata yang tepat, seperti istilah teknis atau akademis, dapat menunjukkan keahlian penulis terhadap topik yang dibahas.
Namun, pastikan juga untuk menghindari penggunaan bahasa yang terlalu rumit agar tidak membingungkan pembaca.
6. Menyajikan Pandangan Lawan Secara Bijak
Teks argumentasi yang baik juga mempertimbangkan pandangan lain atau kontra-argumen. Dengan menyajikan pandangan lawan, Kamu menunjukkan bahwa argumen yang Kamu sampaikan tidak sepihak dan telah melalui pertimbangan yang matang.
Sebagai contoh, dalam argumen tentang energi terbarukan, Kamu bisa menyebutkan, “Beberapa pihak berpendapat bahwa energi terbarukan memiliki biaya awal yang tinggi. Namun, investasi ini dapat membawa manfaat jangka panjang.”
Pendekatan ini akan membuat teks Kamu terlihat lebih adil dan meyakinkan.
7. Mengakhiri dengan Kesimpulan yang Kuat
Ciri terakhir dari teks argumentasi adalah adanya kesimpulan yang kuat dan mendukung tesis awal. Kesimpulan ini biasanya menyajikan ringkasan dari argumen yang telah disampaikan serta seruan kepada pembaca untuk bertindak atau memikirkan ulang pandangan mereka.
Misalnya, Kamu bisa menutup teks dengan pernyataan seperti, “Dengan menerapkan pendidikan inklusif, kita dapat menciptakan generasi yang lebih toleran dan bersatu.”