Diksia.com - Dunia saat ini tengah berada di ambang transformasi besar-besaran. Tiga aktor utama yang akan menjadi pendorong perubahan tersebut adalah kecerdasan buatan (AI), Web3, dan kriptocurrency.
Konvergensi ketiganya, yang dikenal sebagai konvergensi teknologi, berpotensi merombak cara kita bekerja, bertransaksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Sebagai seorang profesional, memahami konsep-konsep ini dan dampak potensialnya pada karier dan kehidupan pribadi Anda adalah hal yang krusial.
AI, yang kehadirannya sudah kita rasakan melalui asisten virtual seperti Siri dan Alexa, memiliki aplikasi yang jauh lebih luas.
Di bidang keuangan, konsultasi, akuntansi, hukum, dan kesehatan, AI tengah mengotomatiskan tugas rutin, menganalisis kumpulan data besar (big data), dan mengungkap wawasan yang mungkin terlewatkan oleh manusia.
Pada tataran personal, AI dapat membantu mengelola investasi, menjadwalkan janji temu, dan menyederhanakan berbagai aspek kehidupan Anda.
Baru-baru ini, startup Fastmind mengumumkan keberhasilan mereka dalam menciptakan AI yang memungkinkan smart contract blockchain pertama di dunia untuk dieksekusi melalui perintah suara ke asisten AI – sebuah demonstrasi nyata dari konvergensi teknologi ini.
Pemain terdepan saat ini dalam perlombaan AI adalah OpenAI milik Sam Altman, yang baru saja menerima investasi sebesar 10 miliar dolar Amerika Serikat dari Microsoft. OpenAI memiliki model-model terkenal seperti Chat GPT.
Pesaing utama OpenAI terbilang sedikit, salah satunya adalah Anthropic dengan “constitutional AI” mereka, sebuah model AI yang dirancang untuk menjadi etis dan bermanfaat bagi manusia, diberi nama Claude.
Namun, tantangan utama dalam pengembangan AI adalah validasi kumpulan data (data set).
Bagaimana pengguna akhir dapat mengetahui kebenaran informasi yang mereka baca atau dari mana sumber informasi AI tersebut berasal?
Lebih penting lagi, bagaimana kita dapat memastikan bahwa data yang diberikan kepada AI bebas dari bias?
Disinilah letak pentingnya blockchain untuk mendukung pertumbuhan AI yang berkelanjutan.
Blockchain memungkinkan keterlacakan dan transparansi serta kontribusi terdesentralisasi, yang semuanya penting untuk masa depan informasi dan segala sesuatu yang akan berinteraksi atau menjadi produk sampingan dari AI.
Cudos, sebagai contoh lain dari konvergensi, menggabungkan blockchain dan cloud computing untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pada area-area dengan pertumbuhan eksponensial ini secara terdesentralisasi.
Ini menunjukkan bahwa konvergensi dari sebagian besar teknologi yang berdampak besar tidak dapat dihindari untuk pengembangan lebih lanjut dan adopsi massal.
Proyek inovatif seperti Render Token tengah membangun infrastruktur untuk masa depan yang terdesentralisasi, dengan blockchain yang mendukung penggunaan shared Graphical Processing Units (GPU).
Hal ini memungkinkan perangkat keras dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi untuk mampu menjalankan rendering canggih, augmented reality, dan virtual reality dengan hasil keluaran yang tinggi.
Untuk tetap terdepan, penting untuk mendidik diri Anda sendiri tentang teknologi ini dan mulai mengeksplorasi aplikasinya. Cobalah asisten AI untuk tugas pekerjaan, pelajari platform DeFi untuk investasi alternatif dan layanan keuangan.
Eksplorasi secara langsung adalah cara terbaik untuk mempelajari bagaimana AI dan kriptocurrency seperti Bitcoin atau Ethereum dapat berkonvergensi.