Coinbase Dituduh Melanggar Hukum Privasi Informasi Biometrik

RediksiaSelasa, 2 Mei 2023 | 21:07 WIB
Coinbase Dituduh Melanggar Hukum Privasi Informasi Biometrik
Coinbase Dituduh Melanggar Hukum Privasi Informasi Biometrik

Diksia.com - Coinbase, bursa mata uang kripto terkemuka, telah didakwa melanggar Biometric Information Privacy Act (BIPA) di Illinois dalam sebuah gugatan hukum.

Michael Massel, pemohon gugatan, telah mengajukan gugatan atas nama dirinya sendiri dan orang lain yang serupa, menuduh perusahaan melakukan pengumpulan, penggunaan, penyimpanan, dan pengungkapan data biometrik secara tidak sah.

Proses otentikasi biometrik Coinbase menjadi sorotan

Menurut dokumen pengadilan, Coinbase meminta pengguna untuk mengunggah identifikasi yang dikeluarkan negara dan selfie secara real-time saat mendaftar atau mengakses akun mereka.

Perusahaan kemudian memindai selfie, membuat template biometrik wajah pengguna, dan membandingkannya dengan foto pada dokumen identifikasi untuk memastikan apakah sesuai.

Selain itu, pengguna Coinbase diinstruksikan untuk mengatur otentikasi biometrik untuk digunakan dengan aplikasi seluler perusahaan, yang memerlukan pemindaian sidik jari pada perangkat seluler mereka.

Massel mengklaim bahwa Coinbase secara salah memperoleh keuntungan dari pemindaian wajah dan sidik jari yang telah dikumpulkan atau diperoleh dari pengguna, dan bahwa tindakan perusahaan mengungkapkan pengguna pada risiko privasi yang serius dan tidak dapat diubah.

Dia berargumen bahwa geometri wajah dan pemindaian sidik jari adalah pengenal biometrik yang unik dan permanen yang tidak dapat diubah atau diganti jika dicuri atau dikompromikan.

Kepatuhan BIPA dipertanyakan

Legislatur Illinois mengesahkan BIPA untuk melindungi kepentingan privasi penduduk dalam data biometrik mereka.

Undang-undang tersebut menyatakan bahwa sebuah entitas swasta seperti Coinbase tidak boleh memperoleh dan/atau memiliki biometrik individu kecuali memenuhi persyaratan tertentu.

Persyaratan-persyaratan ini meliputi memberitahu orang tersebut secara tertulis tentang pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data biometrik, menerima rilis tertulis dari orang tersebut, dan mempublikasikan jadwal retensi tertulis yang tersedia untuk umum dan pedoman untuk menghancurkan pengenal biometrik dan informasi biometrik secara permanen.

Massel mengklaim bahwa Coinbase telah membuat, mengumpulkan, dan menyimpan ribuan template wajah dan sidik jari dari banyak penduduk Illinois yang selfie, identifikasi yang dikeluarkan oleh negara bagian, dan sidik jari mereka dikumpulkan oleh perusahaan tersebut.

Massel menyatakan bahwa perusahaan kripto ini tunduk pada semua persyaratan BIPA dan telah gagal mematuhi persyaratan tersebut.

Masalah hukum Coinbase semakin kompleks

Gugatan tersebut semakin memperumit lanskap hukum untuk bursa kripto populer ini.

Jika pengadilan menemukan Coinbase melanggar BIPA, hal ini berpotensi mengakibatkan konsekuensi finansial yang signifikan bagi perusahaan dan menjadi pelajaran bagi bisnis lain yang menangani data biometrik.

Kasus ini menyoroti pentingnya peraturan privasi data yang semakin meningkat dan potensi tanggung jawab hukum yang dihadapi perusahaan-perusahaan jika tidak mematuhi peraturan tersebut.

Saat ini, Coinbase belum memberikan komentar publik mengenai gugatan ini.

Masih harus dilihat bagaimana tantangan hukum ini akan berkembang dan apakah akan memiliki dampak jangka panjang terhadap operasi perusahaan atau industri kripto secara umum.

Sebagai salah satu bursa kripto terbesar di dunia, Coinbase sering menjadi sorotan media dan regulator keuangan karena ukurannya dan pengaruhnya yang signifikan di pasar.

Jika perusahaan tersebut terbukti melanggar undang-undang privasi seperti BIPA, hal ini dapat memicu serangkaian tuntutan hukum dan investigasi lebih lanjut yang dapat merugikan reputasi dan operasi Coinbase secara keseluruhan.

Sementara itu, tantangan hukum ini juga memperlihatkan pentingnya perusahaan-perusahaan teknologi yang mengumpulkan dan memproses data sensitif untuk mematuhi regulasi privasi dan keamanan data yang relevan.

Dalam era digital yang semakin terkoneksi, privasi dan keamanan data semakin penting bagi konsumen dan investor, dan perusahaan-perusahaan yang tidak memperhatikan hal ini dapat menghadapi risiko finansial dan reputasi yang signifikan.


Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Crypto. Diksia.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Informasi yang diberikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan atau investasi. Investasi Cryptocurrency tunduk pada risiko pasar, dan pembaca harus berhati-hati dan melakukan uji tuntas.