Bitcoin Senilai Triliunan Rupiah Disita AS dalam Manuver Pengamanan Siber

Muhamad Adin ArifinMinggu, 19 Oktober 2025 | 07:14 WIB
Bitcoin Senilai Triliunan Rupiah Disita AS dalam Manuver Pengamanan Siber
Bitcoin Senilai Triliunan Rupiah Disita AS dalam Manuver Pengamanan Siber

Diksia.com - Otoritas Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menyita 120.000 Bitcoin (BTC), sebuah tindakan yang berakar dari kerentanan krusial dalam sistem keamanan digital. Peristiwa yang memiliki resonansi signifikan dalam lanskap aset kripto ini menggarisbawahi urgensi perlindungan data yang ketat.

Pergeseran Siklus: Analisis Rekt Capital Mengisyaratkan Puncak

Sementara itu, analis kripto terkemuka, Rekt Capital, telah melontarkan hipotesis yang memberatkan mengenai potensi Bitcoin merambah ke fase pasar bear (penurunan) berikutnya.

Premis ini didasarkan pada perbandingan saksama terhadap siklus halving historis mata uang digital tersebut. Dalam sebuah pemutakhiran pasar terkini, ia mengobservasi bahwa garis waktu pergerakan harga Bitcoin saat ini berkorespondensi nyaris sempurna dengan puncak-puncak siklus yang terjadi sebelumnya.

Menurut eksplanasi analitisnya, Bitcoin mencapai titik kulminasi pada 518 hari pasca-halving di tahun 2017 dan 549 hari setelah halving pada tahun 2021.

Fluktuasi harga paling akhir, ujarnya, sangat sesuai dengan rentang waktu tersebut, kira-kira 540 hari setelah kejadian halving 2024. Implikasinya jelas: lonjakan harga tahun ini mungkin telah mencapai klimaksnya.

Peringatan Terhadap Konfirmasi Prematur

Meskipun demikian, Rekt Capital menyerukan kehati-hatian. Ia memperingatkan bahwa temuan ini belum tentu menjadi konfirmasi definitif akan pembalikan pasar secara menyeluruh. Ia memaparkan bahwa siklus Bitcoin secara progresif telah mengalami perpanjangan periodisitas seiring berjalannya waktu.

Dengan demikian, puncak pasar bisa saja berekstensi lebih jauh, berpotensi hingga pertengahan November atau bahkan Desember 2025, tanpa mendestruksi pola empat tahun yang telah terinstitusi.

Dengan kata lain, Bitcoin mungkin masih memiliki satu dorongan terakhir sebelum menuntaskan struktur makronya. Namun, jika ketepatan waktu historis tetap terpatri, hitungan mundur menuju fase koreksi meluas mungkin telah berjalan.

Stabilitas Global dan Perdebatan Pasar

Bersamaan dengan spekulasi Bitcoin, suplai stablecoin global tercatat melonjak, mencapai level tertinggi tahun 2025 dengan total $304 miliar. Lonjakan ini kontras dengan perdebatan sengit dalam komunitas kripto.

Analisis Rekt Capital merefleksikan perdebatan yang kian intens: Apakah kemerosotan harga Bitcoin terbaru hanyalah interupsi sementara ataukah permulaan dari tren penurunan baru?

Dengan aset yang masih terapung di bawah rekor tertinggi terakhirnya, garis waktu berbasis data dari Rekt Capital memberikan momentum baru pada argumen bahwa puncak siklus mungkin sudah tercapai.


Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Crypto. Diksia.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Informasi yang diberikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan atau investasi. Investasi Cryptocurrency tunduk pada risiko pasar, dan pembaca harus berhati-hati dan melakukan uji tuntas.