Diksia.com - Pernahkah kamu mendengar istilah FUD dalam konteks investasi kripto? Dalam dunia cryptocurrency yang dinamis dan penuh ketidakpastian, istilah FUD sering kali muncul.
FUD adalah singkatan dari Fear, Uncertainty, and Doubt atau dalam bahasa Indonesia berarti Ketakutan, Ketidakpastian, dan Keraguan.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan taktik psikologis yang bertujuan memengaruhi persepsi publik dengan menyebarkan informasi negatif, yang sering kali tidak berdasar atau spekulatif.
Asal Usul dan Penggunaan FUD
FUD pertama kali digunakan dalam konteks pemasaran dan politik, tetapi kini telah menjadi bagian integral dari ekosistem cryptocurrency.
Dalam dunia crypto, FUD dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk media, analis pasar, dan bahkan pemerintah.
Misalnya, berita tentang regulasi ketat atau peretasan besar-besaran dapat memicu FUD di kalangan investor.
Bagaimana FUD Bekerja?
FUD bekerja dengan cara menyebarkan informasi yang salah, rumor yang tidak berdasar, atau berita negatif tentang suatu aset kripto.
Tujuannya adalah untuk menciptakan ketakutan di kalangan investor, sehingga mereka akan terdorong untuk menjual aset kripto mereka dengan harga yang lebih rendah.
Ketika banyak investor yang panik dan menjual, harga aset kripto pun akan turun.
Dampak FUD terhadap Pasar Crypto
FUD memiliki dampak signifikan terhadap pasar cryptocurrency. Ketika informasi negatif tersebar, investor cenderung panik dan menjual aset mereka, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan harga yang tajam.
Contoh nyata adalah kasus Gala Games, di mana rumor peretasan menyebabkan harga token GALA anjlok hampir 30%. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh FUD dalam menciptakan volatilitas pasar.
Strategi Menghadapi FUD
Menghadapi FUD memerlukan strategi yang matang. Salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan Do Your Own Research (DYOR) atau melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan investasi.
Selain itu, penting untuk tetap tenang dan tidak terbawa arus informasi negatif yang belum tentu benar.