Raksasa Teknologi Apple Bidik Indonesia sebagai Basis Produksi Baru

Muhamad Adin ArifinKamis, 18 April 2024 | 07:27 WIB
Raksasa Teknologi Apple Bidik Indonesia sebagai Basis Produksi Baru
Tim Cook tiba untuk pertemuan dengan Joko Widodo di Jakarta pada 17 April. © Fotografer: Bay Ismoyo/AFP/Getty Images

Diksia.com - Jakarta – Dalam manuver strategis, Apple Inc. tengah mengkaji kemungkinan untuk memproduksi sebagian perangkatnya di Indonesia. Ini menandai langkah diversifikasi Apple yang selama ini menjadikan China sebagai basis produksi utama.

Tim Cook, Chief Executive Officer Apple, menanggapi permintaan Presiden Indonesia, Joko Widodo, pada hari Rabu. Ia menyatakan Apple akan menyelidiki kelayakan manufaktur lokal.

Komentar ini muncul sehari setelah Cook memberikan janji serupa kepada Vietnam, negara yang saat ini sudah memproduksi perangkat Apple seperti AirPods.

“Kami membahas keinginan Presiden untuk melihat adanya manufaktur di Indonesia, dan ini adalah sesuatu yang akan kami perhatikan,” kata Cook kepada wartawan di Jakarta setelah bertemu dengan Jokowi dan pejabat pemerintah lainnya. “Kapasitas investasi di Indonesia tidak terbatas.”

Diversifikasi manufaktur di luar China dilakukan Apple untuk meminimalkan risiko geopolitik seiring meningkatnya ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Perusahaan tersebut telah meningkatkan produksi di negara-negara seperti India dan Vietnam. Produksi di Indonesia dapat membantu Apple untuk lebih baik memasuki pasar Asia Tenggara yang sedang berkembang pesat, dengan populasi konsumen lebih dari 650 juta jiwa.

Raksasa teknologi Amerika Serikat ini membuka Apple Developer Academy di pulau wisata Bali selama kunjungan Cook. Ini merupakan akademi keempat di Indonesia.

Pembukaan ini merupakan bagian dari upaya Apple untuk memenuhi persyaratan komponen dan perangkat lunak lokal dalam produksi smartphone dan barang elektronik lainnya.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, Apple telah menginvestasikan total 1,6 triliun rupiah (US$98,5 juta) untuk keempat akademi tersebut.

Presiden Jokowi, sapaan akrabnya, tengah berupaya mengalihkan rantai pasokan manufaktur global ke Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah telah berhasil mengamankan investasi dari produsen otomotif Hyundai Motor Co. dan BYD Co. Jokowi juga bertemu dengan CEO Tesla Inc., Elon Musk, pada tahun 2022 dan dijadwalkan bertemu dengan CEO Microsoft Corp., Satya Nadella, pada akhir bulan ini.