Diksia.com - Siapa bilang makanan tradisional tergerus zaman? Justru sebaliknya, getuk, camilan manis dari singkong yang melegenda, kini kembali bersinar dan menawarkan peluang usaha yang sangat menjanjikan. Dengan tren kembali ke makanan lokal dan bahan-bahan alami, bisnis getuk mengalami revitalisasi besar-besaran di tahun 2025.
Getuk, baik jenis klasik seperti getuk lindri maupun getuk goreng khas Sokaraja, masih menjadi primadona di berbagai kalangan. Harga jualnya yang terjangkau dan rasanya yang legit menjadikan getuk mudah diterima oleh pasar, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Ini adalah sinyal bahwa pasar sasarannya sangat luas dan konsumsi masyarakat terhadap jajanan berbahan singkong ini tetap tinggi.
Modal Minim, Untung Maksimal: Analisis Finansial Awal
Salah satu daya tarik utama dari usaha getuk adalah kebutuhan modal awal yang relatif kecil. Kita bahkan bisa memulai dari teras atau halaman rumah hanya dengan memanfaatkan peralatan dapur yang sudah ada. Bahan baku utamanya, yaitu singkong, mudah didapatkan dan harganya cukup terjangkau, terutama mengingat Indonesia adalah salah satu sentra penghasil singkong.
Berdasarkan perhitungan sederhana dari pelaku usaha, dengan modal investasi peralatan yang minim dan biaya bahan baku yang terkontrol, potensi pendapatan bulanan bisa mencapai angka yang menarik.
Bahkan, beberapa model bisnis getuk skala rumahan menunjukkan bahwa periode balik modal (Break Even Point/BEP) bisa dicapai dalam waktu kurang dari dua bulan. Ini menunjukkan likuiditas dan potensi keuntungan yang tinggi, menjadikannya pilihan ideal bagi kamu yang ingin memulai bisnis kuliner tanpa harus terbebani utang besar.
Inovasi adalah Kunci: Menghadirkan Getuk “Jaman Now”
Meskipun getuk memiliki kekuatan rasa tradisional yang unik dan harga ekonomis, ada beberapa tantangan yang perlu kita atasi. Kelemahan utama getuk adalah daya tahannya yang cepat basi (tanpa pengawet) dan tampilan kemasan yang seringkali kurang menarik. Di sinilah letak peluang inovasi terbesar!
Untuk memenangkan persaingan di pasar modern, kamu perlu menghadirkan getuk yang “naik kelas”.
1. Variasi Rasa dan Bentuk yang Kreatif
Lupakan sejenak getuk lindri warna-warni yang itu-itu saja. Coba variasikan getukmu dengan rasa dan isian kekinian, seperti:
- Getuk Keju: Taburan atau isian keju melted untuk nuansa gurih.
- Getuk Cokelat: Menggunakan bubuk atau pasta cokelat, bahkan isian cokelat lumer.
- Getuk Pandan: Aroma pandan alami yang lebih kuat.
- Getuk Topping Modern: Kombinasi dengan topping seperti Oreo, matcha, atau selai buah-buahan premium.
Selain rasa, inovasi bentuk juga penting. Kita bisa menyajikan getuk dalam bentuk bola-bola kecil yang rapi (seperti Getuk Trio khas Magelang), atau bahkan getuk kering yang dikemas modern sebagai oleh-oleh yang tahan lama.
2. Kemasan dan Branding Estetik
Tampilan produk memengaruhi minat beli. Tinggalkan kemasan mika plastik biasa. Investasikan sedikit lebih banyak untuk kemasan yang higienis, ramah lingkungan, dan memiliki nilai estetika (Instagrammable). Branding yang kuat akan membuat produkmu mudah diingat dan memiliki ciri khas di antara para pesaing.
3. Pemasaran Digital dan Distribusi Luas
Manfaatkan media sosial (Instagram, TikTok) untuk mempromosikan keunikan getukmu. Foto atau video yang menarik tentang proses pembuatan dan variasi getuk akan menarik perhatian banyak audiens. Selain itu, perluas jangkauan distribusi. Jangan hanya mengandalkan toko fisik, tetapi juga titipkan di kafe atau toko oleh-oleh modern, serta manfaatkan platform daring untuk pengiriman.
Dengan strategi inovasi yang tepat, kita tidak hanya melestarikan warisan kuliner Indonesia tetapi juga menjadikannya ladang cuan yang manis dan berkelanjutan. Peluang usaha getuk ini adalah panggilan bagi kamu yang memiliki jiwa wirausaha dan kecintaan pada makanan tradisional.





