Mau Bisnis Pastry? Intip Potensi Croissant dan Strategi Jualannya

RediksiaKamis, 9 Oktober 2025 | 07:40 WIB
Mau Bisnis Pastry? Intip Potensi Croissant dan Strategi Jualannya
Mau Bisnis Pastry? Intip Potensi Croissant dan Strategi Jualannya

Diksia.com - Croissant, roti klasik berbentuk bulan sabit dari Prancis, telah bertransformasi menjadi salah satu bintang paling bersinar di dunia kuliner Indonesia. Teksturnya yang renyah di luar, lembut dan buttery di dalam, membuat pastry ini tak pernah kehilangan penggemar.

Jauh dari kata basi, peluang usaha croissant justru makin menjanjikan. Dengan inovasi yang terus bermunculan, pastry ini menawarkan jalur cuan yang menggiurkan buat kamu yang ingin terjun ke bisnis kuliner.

Mengapa Croissant Masih Menarik di Tahun 2025?

Minat masyarakat Indonesia terhadap pastry premium, terutama yang punya nilai estetika tinggi, terus meningkat. Croissant berada di garis depan tren ini. Ada beberapa faktor yang membuat peluang bisnis ini tetap kuat:

1. Popularitas Produk Hybrid yang Viral

Croissant tidak lagi berdiri sendiri. Tren pastry hybrid yang viral di media sosial telah memberi nyawa baru, sebut saja Croffle (Croissant + Waffle) dan yang terbaru Cromboloni (Croissant + Bomboloni).

Kreasi ini menggabungkan tekstur flaky khas croissant dengan bentuk unik dan isian melimpah, menjadikannya cepat populer dan sangat Instagramable. Sebagai pebisnis, kamu bisa memanfaatkan fondasi adonan croissant untuk menciptakan inovasi hybrid selanjutnya yang berpotensi booming.

2. Fleksibilitas Rasa: Klasik dan Eksploratif

Croissant butter klasik tetap jadi incaran, terutama bagi penikmat kopi yang mencari pasangan sempurna. Namun, di sisi lain, pasar juga terbuka lebar untuk eksplorasi rasa yang berani.

Kamu bisa menghadirkan varian premium seperti Almond Croissant atau Ham & Cheese, atau bahkan varian fusion lokal yang unik, seperti isian Matcha, Salted Egg, atau bahkan rasa gurih seperti Rendang atau Keju Gurih yang diprediksi makin diminati.

3. Citra Produk Premium dan Gaya Hidup

Menikmati croissant sering kali dikaitkan dengan pengalaman ala kafe yang aesthetic dan gaya hidup kaum urban. Produk ini memiliki daya jual yang tinggi, terutama jika disajikan dengan tampilan yang menarik. Konsumen kini mencari nilai lebih, tak hanya soal rasa, tetapi juga estetika visual dan pengalaman saat menyantapnya.

Strategi Jitu Memulai Usaha Croissant

Untuk mengubah peluang emas ini menjadi cuan nyata, kita perlu strategi yang matang.

1. Kuasai Resep dan Jaga Kualitas Konsisten

Kualitas adalah kunci utama bisnis pastry. Pastikan kamu atau baker kamu menguasai teknik pembuatan croissant, terutama proses laminating adonan. Croissant yang baik memiliki lapisan yang jelas, renyah saat digigit, dan kaya rasa mentega.

Gunakan bahan baku berkualitas (mentega/butter premium adalah nyawa croissant) dan pastikan konsistensi rasa di setiap batch produksi.

2. Tentukan Unique Selling Point (USP)

Di tengah menjamurnya penjual pastry, kamu harus punya pembeda.

  • Fokus Inovasi: Apakah kamu akan fokus pada Croissant Hybrid yang viral?
  • Target Pasar Premium: Apakah kamu akan menggunakan bahan-bahan organik dan all-butter dengan harga jual tinggi?
  • Rasa Lokal: Apakah kamu akan mengembangkan fusion croissant dengan isian khas Indonesia?

USP ini akan memudahkanmu dalam membangun brand identity dan narasi di media sosial.

3. Pemasaran Digital yang Estetik dan Visual-Centric

Bisnis makanan kekinian, terutama pastry, sangat bergantung pada visual.

  • Media Sosial: Jadikan Instagram dan TikTok sebagai etalase utama. Unggah foto dan video yang menonjolkan tekstur renyah, lapisan adonan yang indah (laminasi), dan filling yang melimpah.
  • Endorsement/Ulasan: Kirim produk ke food vlogger atau influencer lokal untuk mendapatkan jangkauan pasar yang lebih luas.
  • Kemasan: Desain kemasan yang tidak hanya fungsional tetapi juga eye-catching dan mencantumkan brand kamu dengan jelas.

Perkiraan Modal Awal Usaha Croissant Skala Kecil

Modal awal untuk bisnis pastry bisa sangat bervariasi, tergantung skala dan konsepnya (rumahan online atau kafe fisik). Untuk permulaan skala kecil yang fokus pada penjualan online atau pre-order dari dapur rumahan, estimasi modalnya bisa lebih terjangkau.

Komponen Modal Estimasi Biaya (Skala Kecil/Rumahan)
Peralatan Dasar (Oven deck kecil/oven listrik, mixer planetary, loyang, rolling pin, timbangan) Rp5.000.000 – Rp10.000.000
Bahan Baku Awal (Tepung, butter premium, ragi, gula, isian/topping) Rp1.000.000 – Rp2.500.000
Kemasan dan Branding (Stiker logo, paper bag, kotak kemasan) Rp500.000 – Rp1.500.000
Biaya Promosi Awal (Iklan media sosial/tester ke influencer) Rp500.000 – Rp1.000.000
Total Estimasi Minimal Rp7.000.000 – Rp15.000.000

Catatan: Estimasi ini tidak termasuk sewa tempat dan biaya operasional bulanan seperti listrik/gas. Jika kamu sudah punya oven di rumah, modal awal bisa jauh lebih kecil.

Dengan perhitungan yang cermat dan fokus pada efisiensi bahan, bisnis croissant bisa mencapai titik balik modal (break event point) yang relatif cepat, mengingat harga jual pastry premium yang cukup tinggi.

Peluang usaha croissant kekinian adalah bukti bahwa inovasi dalam produk klasik selalu menemukan tempat di hati konsumen. Kuncinya adalah perpaduan antara kualitas bahan premium, keahlian membuat lapisan yang sempurna, dan strategi pemasaran yang memanfaatkan tren visual di media sosial.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita buat lapisan croissant pertama kamu dan siap-siap menuai cuan dari renyahnya bisnis pastry ini!