8 Tips Sukses Bisnis Kue Kering Jelang Lebaran 2025

RediksiaRabu, 26 Maret 2025 | 07:47 WIB
8 Tips Sukses Bisnis Kue Kering Jelang Lebaran 2025
8 Tips Sukses Bisnis Kue Kering Jelang Lebaran 2025

Diksia.com - Lebaran selalu menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia. Selain menjadi ajang silaturahmi, hari raya ini juga identik dengan hidangan khas, salah satunya kue kering. Nastar, kastengel, putri salju, hingga lidah kucing kerap menghiasi meja tamu di setiap rumah.

Tak heran, permintaan kue kering melonjak tajam menjelang Lebaran, menciptakan peluang emas bagi pelaku bisnis musiman maupun permanen. Bagi kamu yang ingin meraih cuan dari bisnis kue kering di tahun 2025 ini, ada beberapa tips jitu yang bisa kita terapkan agar usaha ini berjalan lancar dan menguntungkan.

1. Riset Pasar dan Tentukan Jenis Kue Kering yang Tren

Sebelum memulai, kita perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu. Apa saja kue kering yang sedang digemari masyarakat saat ini? Berdasarkan tren terkini hingga Maret 2025, kue kering klasik seperti nastar dengan isian nanas premium atau kastengel dengan tambahan keju edam masih menjadi favorit. Namun, inovasi juga tak kalah penting. Varian baru seperti nastar cokelat, putri salju matcha, atau kue kering rendah gula untuk konsumen yang peduli kesehatan mulai banyak dilirik.

Pilih jenis kue yang sesuai dengan kemampuan kita dalam memproduksi dan sesuaikan dengan selera pasar lokal. Misalnya, jika kamu berbisnis di daerah yang menyukai rasa gurih, kastengel atau kue bawang bisa jadi pilihan utama. Jangan lupa perhatikan daya beli masyarakat sekitar agar harga produk tetap kompetitif.

2. Siapkan Bahan Berkualitas dengan Perencanaan Matang

Kunci utama kelezatan kue kering terletak pada bahan baku. Pastikan kita menggunakan bahan berkualitas tinggi, seperti mentega premium, tepung terigu pilihan, dan telur segar. Jelang Lebaran, harga bahan baku cenderung naik karena tingginya permintaan. Oleh karena itu, beli stok bahan jauh-jauh hari sebelum Ramadan tiba untuk menghemat biaya.

Selain itu, kita juga harus menghitung kebutuhan bahan dengan cermat. Misalnya, untuk membuat 50 toples nastar ukuran 500 gram, kita membutuhkan sekitar 10 kilogram tepung, 5 kilogram mentega, dan 3 kilogram selai nanas. Perencanaan ini membantu kita menghindari pemborosan dan memastikan produksi berjalan efisien.

3. Ciptakan Ciri Khas untuk Menarik Perhatian

Persaingan di bisnis kue kering jelang Lebaran sangat ketat. Agar produk kita menonjol, ciptakan ciri khas yang membedakan dari kompetitor. Bisa dari segi rasa, seperti menambahkan rempah unik pada kue kering tradisional, atau dari tampilan, seperti bentuk kue yang lucu dan kekinian. Kemasan juga berperan besar. Toples dengan desain elegan atau tema Lebaran, ditambah pita warna-warni, bisa meningkatkan daya tarik produk.

Jika memungkinkan, kita bisa membuat paket kue kering dengan kombinasi varian yang menarik, misalnya paket hemat isi nastar dan putri salju atau paket premium dengan tambahan kue modern. Inovasi kecil seperti ini sering kali menjadi alasan konsumen memilih produk kita dibandingkan yang lain.

4. Manfaatkan Pemasaran Online untuk Jangkauan Lebih Luas

Di era digital seperti sekarang, pemasaran online menjadi senjata ampuh untuk mendongkrak penjualan. Gunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, atau WhatsApp untuk mempromosikan kue kering kita. Posting foto produk yang menarik dengan pencahayaan baik, sertakan deskripsi singkat tentang keunggulan kue, dan tambahkan informasi harga serta cara pemesanan.

Jangan ragu membuka pre-order (PO) sebulan sebelum Lebaran. Sistem PO membantu kita mengukur jumlah pesanan dan menghindari produksi berlebih. Tawarkan promo menarik, seperti diskon untuk pembelian dalam jumlah tertentu atau gratis ongkir untuk area tertentu, agar konsumen semakin tertarik. Kolaborasi dengan influencer lokal atau komunitas online juga bisa menjadi cara efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

5. Pastikan Kualitas dan Keamanan Produk

Konsumen saat ini semakin cerdas dan memperhatikan kualitas serta keamanan makanan. Pastikan kue kering yang kita buat bebas dari bahan pengawet berbahaya dan dikemas dengan baik agar tahan lama. Cantumkan tanggal kedaluwarsa pada setiap kemasan untuk memberikan rasa aman kepada pembeli. Teknik pengeringan yang baik saat memanggang juga penting agar kue tidak mudah berjamur, terutama di musim hujan yang sering terjadi jelang Lebaran.

Jika bisnis kita sudah berkembang, pertimbangkan untuk mengurus izin edar dari BPOM atau sertifikasi halal dari MUI. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen, tetapi juga membuka peluang masuk ke pasar yang lebih luas, seperti minimarket atau toko oleh-oleh.

6. Kelola Produksi dan Tenaga Kerja dengan Efisien

Menjelang Lebaran, pesanan biasanya meningkat drastis. Agar tidak kewalahan, kita perlu mengatur jadwal produksi dengan baik. Bagi proses pembuatan ke dalam beberapa tahap, seperti menyiapkan adonan sehari sebelumnya dan memanggang di hari berikutnya. Jika pesanan membludak, rekrut tenaga tambahan, misalnya dari keluarga atau tetangga, untuk membantu proses produksi dan pengemasan.

Gunakan peralatan yang memadai, seperti oven dengan kapasitas besar atau mixer berkekuatan tinggi, untuk mempercepat kerja. Efisiensi ini memastikan kita bisa memenuhi pesanan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

7. Hitung Keuntungan dan Modal dengan Teliti

Bisnis kue kering bisa sangat menguntungkan jika kita pandai mengelola keuangan. Sebagai gambaran, untuk modal awal Rp5 juta, kita bisa memproduksi sekitar 50 toples kue kering dengan harga jual Rp100 ribu per toples. Jika semua terjual, pendapatan kotor mencapai Rp5 juta, yang berarti kita balik modal atau bahkan untung bersih setelah dikurangi biaya operasional seperti gas dan listrik.

Agar keuntungan maksimal, jual produk dalam berbagai ukuran kemasan, mulai dari toples kecil untuk oleh-oleh hingga paket besar untuk kebutuhan keluarga. Pantau terus pengeluaran dan penjualan agar kita bisa mengevaluasi strategi di masa depan.

8. Jaga Hubungan Baik dengan Pelanggan

Pelanggan yang puas adalah aset berharga. Setelah Lebaran usai, kirim pesan ucapan terima kasih kepada pembeli melalui WhatsApp atau media sosial. Tanyakan pendapat mereka tentang rasa dan kualitas kue kita sebagai bahan evaluasi. Jika memungkinkan, berikan bonus kecil, seperti sampel kue baru, pada pelanggan setia agar mereka kembali membeli di kesempatan berikutnya.

Kesimpulan

Menjalankan bisnis kue kering jelang Lebaran memang membutuhkan persiapan matang, tetapi peluangnya sangat besar. Dengan riset pasar yang tepat, bahan berkualitas, inovasi produk, dan strategi pemasaran yang cerdas, kita bisa meraup keuntungan signifikan di musim ramai ini. Mulailah dari sekarang, rencanakan langkah-langkahnya, dan jadilah bagian dari tradisi Lebaran yang manis bersama kue kering buatan kita sendiri. Selamat mencoba dan semoga sukses!