Diksia.com - Deru klakson dan antrean kendaraan yang mengular, sebuah panorama jamak di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, kini menjumpai titik terang. Keresahan publik yang viral di jagat maya akibat parkir liar yang menggerogoti ruas jalan akhirnya membuahkan kesepakatan sinergis antara Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan para pedagang.
Fenomena yang terekam dalam beragam video amatir memperlihatkan pemandangan pelik di sekitar Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara. Roda dua dan empat yang diparkir sembarangan mengokupasi hampir separuh lebar jalan, membuat laju kendaraan terkooptasi menjadi satu lajur sempit yang menyesakkan. Sebuah situasi yang tak hanya memantik amarah, tetapi juga merusak tatanan lalu lintas kota.
Kepala Dinas Perhubungan, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa langkah-langkah konkret telah diambil. Dalam sebuah sesi diskusi yang melibatkan jajaran Satpol PP serta aparat kelurahan dan kecamatan, konsensus dicapai. “Kami sudah berkoordinasi, dan penataan akan dilakukan secara menyeluruh,” ujar Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Penataan ini, menurutnya, menjadi sebuah rekonfigurasi krusial. Area yang sebelumnya digunakan secara serampangan untuk parkir hingga menelan tiga lajur jalan akan diubah formatnya. Sejak pekan lalu, langkah progresif telah dimulai. Tim pengatur lalu lintas juga dikerahkan secara reguler, bersiaga sejak pukul 16.00 WIB, jauh sebelum aktivitas parkir puncak dimulai.
“Rekan-rekan pedagang juga sudah menyepakati penataan ini. Nantinya, akan ada format parkir paralel dan serong. Ini akan mencegah ruas jalan dikapitalisasi hingga tiga lajur dan hanya menyisakan satu lajur untuk lalu lintas,” kata Syafrin, menekankan bahwa solusi ini adalah buah dari kolaborasi.