“Ada yang melihat sopir memegang kemudi dengan satu tangan (kanan), sementara tangan kirinya entah digunakan untuk apa, apakah sedang menggunakan ponsel atau hanya menggaruk-garuk. Jalanan bergelombang, akhirnya bus oleng, dan truk masuk,” jelasnya.
4. Lima Orang Meninggal
Awalnya, dilaporkan bahwa hanya ada 2 orang yang meninggal akibat kecelakaan ini. Namun, dengan pemutakhiran data korban kecelakaan, ternyata ada 4 korban tewas. Hingga akhirnya, data terakhir menyebutkan bahwa sebanyak 5 peziarah wali kehilangan nyawa mereka dalam insiden maut tersebut.
Selain 5 korban meninggal, 2 di antaranya diketahui sebagai kakak-adik dan 2 lainnya adalah ibu dan anak, sebanyak 36 orang dari rombongan ziarah itu mengalami luka ringan hingga berat.
Kanit Laka Lantas Polres Gresik Iptu Tita saat diwawancara oleh detikJatim pada Sabtu malam, mengungkapkan bahwa korban luka ringan dan luka berat sedang menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Gresik. Sementara korban meninggal dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina.
“Empat korban meninggal di RSUD Ibnu Sina. Korban luka sedang disebar di RS Fathma Medika sebanyak enam orang, RS Mabarot 23 orang, dan RS Semen Gresik satu orang. Sementara luka ringan lainnya ada yang dirawat di Polsek Bungah,” ujarnya.
5. Sopir Mengalami Kritis
Tita menjelaskan bahwa sopir bus mengalami luka berat, terutama di bagian kepala, dan masih dalam kondisi kritis. Sementara sopir truk juga mengalami luka.
“Sopir bus mengalami luka berat di bagian kepala, masih kritis. Sementara sopir truk mengalami luka,” ungkap Tita.
6. Jenazah Dimakamkan dalam 1 Liang Lahad
Kelima korban tewas dalam kecelakaan bus tersebut terdiri dari kakak-adik, Noman Alif Agustyahya (28) dan Untanta Ihza Mahendra (18), serta ibu-anak, Anik (51) dan Auliyah Mahfiroh Rahmadani (17), semuanya merupakan warga Dusun Jetak RT 04, RW 09, Desa Karangjati, Pasuruan.
Sementara itu, korban tewas lainnya bernama Kasmini (63), seorang perempuan yang merupakan warga Dusun Sentir, Desa Wedoro, Kecamatan Pandaan, Pasuruan.