5 Terduga Teroris Diamankan di Sukoharjo: Dari Pedagang Bumbu Dapur hingga Wiraswasta Susu Kedelai

RediksiaMinggu, 28 Januari 2024 | 12:14 WIB
Lima terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Kamis (25/1/2024) siang.
Lima terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Kamis (25/1/2024) siang. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

Diksia.com - Pada Kamis (25/1/2024) siang yang mendebarkan, Tim Densus 88 Mabes Polri merayap di wilayah Kabupaten Sukoharjo, mengamankan lima individu yang diduga terlibat dalam aktivitas teroris.

Data terkini dari Suara.com mengungkap bahwa kelima tersangka teroris ini memiliki latar belakang profesi yang beragam, menandaskan kompleksitas jaringan ini.

Ada S, penjual bumbu dapur dari Dukuh Dawung, Desa Godog, Kecamatan Polokarto. Kemudian, N, yang berasal dari Dukuh Bulak, Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, sehari-hari menjajakan susu kedelai.

Beralih ke P, seorang wiraswasta dari Dukuh Jetis, Desa Pondok, Kecamatan Nguter. M, dari Dukuh Manggaran, Desa Pondok, Kecamatan Grogol, dikenal sebagai buruh harian lepas. Terakhir, SS, seorang wiraswasta dari Dukuh Japanan, Desa Palur, Kecamatan Polokarto.

Menurut Ketua RW 17 Desa Palur, Purwondo (52), kelima tersangka dibawa petugas setelah penggeledahan intensif. Barang yang berhasil disita melibatkan unsur-unsur yang cukup menggelitik: sleeping bag, dua sabuk karate hitam, handphone, hingga peralatan olahraga berupa hand grip.

“Orang-orang ini memiliki kehidupan sehari-hari yang sangat biasa di lingkungan. Pekerjaannya bervariasi dari pelayan dinamo hingga pedagang susu kedelai,” ungkap Purwondo, menciptakan kekaguman di antara warga setempat.

Ketakutan dan keterkejutan melanda kampung itu, menyusul penangkapan yang terjadi. Apalagi, saat menyadari bahwa mereka diciduk karena terlibat dalam jaringan teroris yang selama ini tak terdeteksi.

“Sangat mengejutkan. Mereka adalah warga asli, tidak pernah menunjukkan tanda-tanda mencurigakan di komunitas ini,” tambah Purwondo, mencerminkan suasana hati warga yang dirundung kebingungan.

Dalam kesaksian Kepala Dusun Plumbon Wetan Desa Plumbon, Dwi Maryanto, penggeledahan dimulai pukul 12.30 WIB. Barang bukti yang diangkut melibatkan buku, handphone, busur panah, dan empat anak panah.

“Saya diminta untuk mendampingi petugas selama penggeledahan di rumah yang bersangkutan. Barang yang mereka temukan cukup mencengangkan,” ungkapnya dengan nada serius.