Diksia.com - Seorang karyawan berinisial AD telah melaporkan perusahaan PT I ke Mapolres Metro Bekasi karena diduga meminta ‘staycation bareng bos’ sebagai syarat perpanjangan kontrak kerjanya.
Menurut surat penerimaan laporan yang dikutip pada Rabu (10/5/2023), dugaan tindak pidana kekerasan seksual telah dilaporkan sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, sebagaimana diatur dalam pasal 6 dan/atau 5 juncto pasal 335 KUHP, di Jl. Kawasan Industri Jababeka VI, titik koordinat PT I****, Wangunharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Akun Twitter @_opposite6890 juga mengungkapkan identitas perusahaan yang diduga mensyaratkan ‘staycation’ untuk perpanjangan kontrak kerja AD.
Menurut akun tersebut, kasus AD tidak terjadi di PT Epson atau PT Mikuni, melainkan di PT I****.
Kontrak kerja AD seharusnya berakhir pada tanggal 13 Mei 2023. Namun, pemutusan kontrak terjadi lebih cepat karena AD menolak ajakan ‘staycation’ dari atasan.
Akun Twitter tersebut menambahkan bahwa manajer yang bernama B***** mengatakan bahwa kontrak tidak akan diperpanjang pada tanggal 3 Mei.
detikcom telah mencoba menghubungi PT I melalui telepon dan email, tetapi hingga saat ini perusahaan tidak bisa dihubungi karena nomor telepon yang tertera di situs tidak aktif.
AD sering kali mendapatkan ajakan jalan berdua dengan atasan, yang awalnya ia hanya dapat menunda pertemuan karena masih membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
Namun, ajakan terakhir itu dilakukan karena kontrak AD akan segera habis dan ia baru berani menolak. Setelah ditolak, atasan tersebut mengancam bahwa kontrak AD tidak akan diperpanjang.
“Aku kan lama-lama risi ya, jadi aku tekenin lagi aku nggak bisa jalan berdua bareng karena aku juga punya cowok, terus udah gitu harga diri. Nagih-nagih terus. Di situ aku langsung ngambil keputusan nggak mau. Kemudian dia langsung kayak ‘ya udah kamu habis kontrak aja nggak diperpanjang,” jelas AD.
