Peringatan BMKG Gempa Megathrust dan Potensi Tsunami di Indonesia

Muhamad Adin ArifinJumat, 16 Agustus 2024 | 10:05 WIB
Peringatan BMKG Gempa Megathrust dan Potensi Tsunami di Indonesia
Ilustrasi gempa megathrust. (Pixabay)

Diksia.com - Indonesia, sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, selalu berada dalam bayang-bayang ancaman gempa bumi dan tsunami. Salah satu ancaman terbesar adalah gempa megathrust, yang dapat memicu tsunami dahsyat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau dan memberikan peringatan terkait potensi gempa megathrust di berbagai wilayah Indonesia.

Gempa megathrust adalah gempa yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik yang lebih berat menyelam di bawah lempeng yang lebih ringan.

Gempa ini biasanya terjadi di kedalaman kurang dari 50 kilometer dan memiliki potensi untuk menghasilkan gempa berkekuatan besar, sering kali di atas magnitudo 8.0.

Zona megathrust di Indonesia mencakup wilayah seperti Selat Sunda, Mentawai-Siberut, dan selatan Jawa.

BMKG telah mengidentifikasi 13 segmen megathrust yang mengelilingi Indonesia. Segmen-segmen ini dianggap sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Potensi gempa di zona ini bukanlah hal baru, namun selalu menjadi perhatian karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Menurut BMKG, gempa di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut berpotensi memicu gempa berkekuatan hingga 8,9 dan tsunami setinggi 6-10 meter.

Hasil pemodelan terbaru juga menunjukkan bahwa gempa megathrust di selatan Jawa berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Banten.

BMKG menegaskan bahwa peringatan mengenai potensi gempa megathrust bukanlah prediksi bahwa gempa besar akan segera terjadi.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa potensi gempa di zona megathrust selalu diteliti oleh para ahli dan harus diwaspadai.

Untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust dan tsunami, BMKG terus melakukan pemantauan dan penelitian. Selain itu, masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.