Kisah Yurike Sanger, Dari Gadis SMP hingga Istri Presiden Soekarno

RediksiaJumat, 19 September 2025 | 15:01 WIB
Kisah Yurike Sanger, Dari Gadis SMP hingga Istri Presiden Soekarno
Kisah Yurike Sanger, Dari Gadis SMP hingga Istri Presiden Soekarno

Diksia.com - Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, telah berpulang. Wanita kelahiran 22 Mei 1945 ini meninggal dunia di California, Amerika Serikat, pada Rabu (17/9). Kisah hidupnya, yang sarat dengan cinta dan pengabdian kepada Bung Karno, meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah Indonesia.

Yurike, keturunan Jerman-Manado, pertama kali bertemu Soekarno dalam sebuah acara kenegaraan. Saat itu, ia masih duduk di bangku SMP dan aktif sebagai anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika.

Pesona Yurike memikat hati Soekarno. Ia bahkan menyarankan agar Yurike menggunakan nama panggilan “Yuri” untuk kesederhanaan. Pertemuan itu menjadi awal dari hubungan yang penuh liku.

Kedekatan mereka berkembang dalam kerahasiaan. Soekarno, yang dikenal sebagai orator ulung, berhati-hati menjaga hubungan ini dari sorotan publik. Pada 6 Agustus 1964, Soekarno mempersunting Yurike. Pernikahan itu menjadikan Yurike istri resmi presiden, mengharuskannya menyesuaikan diri dengan protokol kepresidenan yang kaku.

Namun, pernikahan mereka tidak luput dari gejolak. Situasi politik Indonesia memanas menjelang peristiwa Gestapu 1965. Yurike tetap setia mendampingi Soekarno di tengah badai politik.

Ketika kekuasaan Soekarno runtuh pada 1967, berbagai asetnya disita, termasuk kediaman yang ditempati Yurike. Dalam situasi sulit itu, Soekarno sempat berniat menceraikan Yurike agar ia terhindar dari penderitaan. Yurike menolak. Cintanya kepada Soekarno tak goyah.

Tragedi berlanjut ketika Soekarno wafat pada 21 Juni 1970. Kehilangan itu menghantam Yurike. Namun, dengan ketabahan, ia melanjutkan hidup. Belakangan, Yurike menikah dengan seorang insinyur muda bernama Andy Babe, mencoba merajut babak baru dalam hidupnya.

Wafat di Negeri Jauh

Kabar duka datang dari San Bernardino, California. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles mengonfirmasi bahwa Yurike meninggal dunia pada 17 September 2025.

“KJRI Los Angeles telah berkomunikasi dengan pihak keluarga almarhumah. Pihak keluarga telah menunjuk mortuary untuk proses pemulasaran jenazah,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, kepada wartawan pada Jumat (19/9).

Jenazah Yurike akan dipulangkan ke Indonesia. Saat ini, KJRI Los Angeles berkoordinasi dengan otoritas Amerika Serikat untuk memastikan kelancaran proses tersebut. “Otoritas di California sedang memproses penerbitan akta kematian sebagai syarat pemulangan jenazah,” tambah Judha.

Kepergian Yurike menutup sebuah babak dalam sejarah cinta dan pengabdian. Kisahnya bersama Soekarno tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi perjuangan bangsa.