Diksia.com - Jakarta – Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Yogyakarta tidak lebih dari peristiwa biasa. Dalam suasana yang santai, keduanya bertemu sambil menikmati sarapan pagi.
“Dialog antara Presiden dan tokoh politik adalah agenda lumrah. Terlebih lagi, ini terjadi di hari libur, dalam suasana informal yang penuh relaksasi, sembari menikmati santapan pagi,” ungkap Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, kepada awak media pada Minggu (28/1/2024).
Pagi tadi, saat bersepeda bersama, Jokowi dan AHY menyempatkan diri berjumpa di Alun-alun Utara Jogja. Setelahnya, keduanya melanjutkan perbincangan sembari menikmati hidangan pagi di Gudeg Yu Djum di area Wijilan.
Ari menyoroti beragam topik yang turut dibahas dalam pertemuan kedua tokoh politik tersebut. Percakapan mereka melibatkan segala hal, mulai dari isu-isu ringan hingga gambaran politik Indonesia yang tengah berkembang.
“Pertemuan dengan Mas AHY mencakup pembahasan dari hal-hal sepele hingga isu-isu kebangsaan dan situasi politik di Tanah Air,” tuturnya.
Ari menjelaskan bahwa dialog antara tokoh-tokoh politik memiliki arti penting yang sangat besar. Ia kemudian menggarisbawahi semangat kolaborasi seluruh lapisan masyarakat untuk mendorong kemajuan Indonesia.
“Terjalinnya komunikasi dan silaturahmi di antara tokoh-tokoh politik, maupun tokoh-tokoh bangsa, memiliki peranan yang sangat vital. Ini perlu diperkuat, terutama untuk kepentingan dan perkembangan bangsa. Karena persoalan yang dihadapi bangsa tidak dapat diselesaikan secara individual, diperlukan semangat kolaborasi, kerjasama, dan sinergi,” ungkap Ari.
Setelah sekitar 45 menit menyantap sarapan, Jokowi dan AHY kembali ke Gedung Agung. Di depan Gedung Agung, AHY mengambil kesempatan untuk mengucapkan pamit kepada Jokowi, sebelum melanjutkan agenda mereka masing-masing.
Sumber: Detikcom/Kanavino Ahmad Rizqo