Diksia.com - Budayawan, Sujiwo Tejo, mengomentari pernyataan kontroversial Ganjar Pranowo yang baru-baru ini viral tentang kegemarannya menonton film porno.
Sujiwo Tejo membahas aib dari sejumlah bakal calon presiden 2023 dalam acara Catatan Demokrasi di tvOne.
Pada awalnya, ia mengemukakan argumen sebagai tanggapan terhadap pertanyaan kepada pakar komunikasi politik Effendi Gazali.
“Aku enggak tahu sejak kapan Prof Effendy bisa menjawab bahwa kemampuan mengelola rumah tangga identik dengan kemampuan mengurus negara, begitu. Kenyataannya tidak seperti itu,” kata Sujiwo, seperti dikutip dari VIVA, Kamis (25/5/2023).
Ia merasa aneh dengan persepsi tersebut, terutama dengan pandangan bahwa rumah tangga yang berantakan akan sulit mengurus negara.
“Orang-orang mungkin akan membully seseorang dan berkata dia tidak pantas menjadi presiden karena rumah tangganya berantakan, atau karena tidak memiliki istri atau alasan-alasan semacam itu. Rumah tangga dianggap sebagai tiang negara, dari mana asalnya,” lanjutnya. Sujiwo Tejo juga membahas tentang mafia narkoba dari Sisilia Italia yang sulit untuk diberantas karena kekuatannya.
“Generasi Z lebih memahami hal ini, terutama mengenai film porno. Aku yakin hal tersebut tidak akan berpengaruh pada generasi Z,” kata Sujiwo.
Ia memberikan contoh tentang pendukung Prabowo, yaitu Immanuek Ebenzer atau Noel, yang memiliki karya seni tetapi terlibat dalam kasus porno.
Menurut Sujiwo, kasus tersebut tidak menjadi masalah bagi generasi Z, dan produk karya seninya tetap laku.
“Coba isukan bahwa Mas Noel mencemari lingkungan, mereka (generasi Z) tidak akan membelinya. Mereka lebih cerdas,” jelasnya.
Sujiwo menegaskan bahwa menyerang seseorang tentang kegemarannya menonton film porno dalam politik sudah tidak relevan.
“Maaf, tapi hal seperti itu sudah tidak efektif lagi. Jika Ganjar suka bokep, itu tidak ada hubungannya dengan dukunganku pada Ganjar,” ucapnya.
Ia juga menganggap isu politik identitas yang menyerang Anies Baswedan tidak berarti. Menurutnya, hal tersebut juga tidak relevan.