Yusril mengaku tidak terlalu berambisi menjadi calon wakil presiden. PBB juga tidak mematok harga mati baginya untuk menjadi calon wakil presiden.
“Saya mungkin salah satu opsi, tapi saya tidak memaksakannya. PBB berkomitmen mendukung Prabowo,” ujarnya.
Yusril sentil SBY. Baca halaman berikutnya…
Selepas konsolidasi, Yusril juga mengkritisi reaksi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai PKB bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Kemajuan. Menurut dia, reaksi SBY berbeda dengan reaksi Prabowo. Prabowo malah biasa saja meski Cak Imin keluar dari Koalisi Indonesia Maju.
Awalnya, Yusril ditanyai reaksi Prabowo setelah Cak Imin menyatakan dirinya maju sebagai calon wakil presiden Anies Baswedan. Prabowo, kata Yusril, biasa saja ketika PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju.
“Dia (Prabowo) biasa saja, karena politik harus mengantisipasi segala kemungkinan,” jelas Yusril.
Yusril menegaskan, Prabowo tidak sedih apalagi membawa perasaan. Sebab, dalam politik apapun bisa terjadi. Ia lantas menyebut nama SBY yang reaksinya berbeda dengan Prabowo di tengah pesatnya dinamika politik yang berubah belakangan ini.
“Jadi reaksi Prabowo tidak seperti Pak SBY. Jadi biasa saja, biasa saja, santai saja,” tegasnya.
Yusril menegaskan, PBB berkomitmen mendukung Prabowo apapun yang terjadi, termasuk siapa pun calon wakil presiden yang nantinya dipilih.
“Jadi PBB tetap konsisten mendukung Prabowo meski kita tahu PKB keluar dari koalisi dan kita menghormatinya,” jelasnya.
Insya Allah mereka yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang digagas PBB, Gerindra, PAN, Golkar, dan Gelora insya Allah akan tetap konsisten menjalankan amanah tersebut, tambahnya.
Yusril juga sudah bertemu dengan Prabowo dan menyampaikan komitmen PBB.
“Demikian pula dengan PBB, kemarin kita bertemu dengan Prabowo dan menegaskan kepadanya bahwa kita konsisten dalam koalisi ini dan mendukung Pilpres 2024. Kerja sama yang baik ini akan terus berlanjut dan kita adalah koalisi yang baik, saling percaya dan kita tidak akan meninggalkan ini. koalisi,” tegasnya.