Diksia.com - Menanggapi kemungkinan dipasangkan dengan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, Bakal calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengatakan bahwa sulit untuk berpasangan dengan tokoh yang tidak berada dalam koalisi.
Anies menjelaskan, “Berada dalam koalisi sangatlah penting dalam konsiderasi, sehingga jika tidak berada dalam koalisi, menjadi sulit untuk dipertimbangkan.”
Namun, bagi partai yang sudah bergabung dalam Koalisi Perubahan, tokohnya akan dipertimbangkan sebagai calon wakil presiden.
Anies menambahkan, “Kita yakin bahwa jika berada di sini, maka menjadi konsiderasi. Jika tidak berada di sini, maka akan menjadi konsiderasi juga. Begitulah urutannya.”
Anies Baswedan mempercayakan sepenuhnya pada tim delapan yang sedang mencari dan mempertimbangkan nama-nama calon wakil presiden. Ada lima nama yang sedang dibahas oleh tim tersebut.
“Biarkan tim kecil ini membahas kriteria dan nama-nama. Alhamdulillah, mereka sudah sampai pada lima nama calon wakil presiden. Biarkan proses ini berjalan terus,” ujar Anies.
Sebelumnya, Koalisi Perubahan akan membangun ta’aruf antara Anies Baswedan dengan lima calon wakil presiden yang akan mendampingi.
Anies akan bertemu dengan tokoh calon wakil presiden yang sedang dibahas oleh tim kecil Koalisi Perubahan.
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, mengatakan sudah ada laporan bakal cawapres Anies Baswedan saat konferensi pers di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).
“Sudah ada laporan dari tim delapan ke Pak Capres, lima nama yang mengerucut. Selama proses ta’aruf, akan dipertimbangkan apakah ada kompatibilitas antara calon wakil presiden tersebut dengan Anies. Kemudian akan dibuat lima skenario berdasarkan proses pendiskusian mendalam dari lima skenario tersebut.”
Dalam tahap ta’aruf, akan dipertimbangkan apakah calon wakil presiden tersebut cocok dan sesuai dengan Anies Baswedan.
Selanjutnya, akan dibuat lima skenario untuk memudahkan proses pembahasan dan pengambilan keputusan.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
