23 Agustus, Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar dan Pengakuan Kedaulatan RI

RediksiaJumat, 23 Agustus 2024 | 15:07 WIB
23 Agustus, Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar dan Pengakuan Kedaulatan RI
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 23 Agustus-2 November 1949. (Foto: Wikipedia)

Diksia.com - Setiap 23 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konferensi Meja Bundar (KMB). Konferensi bersejarah ini berlangsung di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949.

Menurut informasi dari laman Kemendikbud, KMB diadakan untuk meredakan ketegangan antara Indonesia dan Belanda, dengan tujuan mengakui kedaulatan Republik Indonesia (RI). Dalam konferensi ini, Belanda menyebut proses tersebut sebagai ‘penyerahan kedaulatan’.

Konferensi ini melibatkan perwakilan dari RI dan Belanda, serta Majelis Permusyawaratan Federal (BFO) dan federasi negara-negara bagian yang dibentuk oleh Belanda.

KMB merupakan titik penting yang menandai akhir Revolusi Indonesia. Melalui konferensi ini, Belanda dan komunitas internasional mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai entitas berdaulat, di mana RI menjadi salah satu bagian dari RIS.

Peran KMB sangat krusial, tidak hanya bagi Indonesia dan Belanda, tetapi juga dalam konteks hukum internasional. Kemerdekaan Indonesia yang diumumkan pada 17 Agustus 1945 oleh Sukarno dan Mohamad Hatta awalnya ditolak oleh Belanda.

Penolakan ini disebabkan oleh keinginan Belanda untuk melanjutkan kolonialisme di Indonesia, yang sempat terhenti akibat pendudukan Jepang pada 1942-1945. Pasca-proklamasi kemerdekaan, terjadi konflik bersenjata dan perselisihan diplomatik antara Indonesia dan Belanda.

Salah satu hasil penting dari KMB, yang disepakati pada 21 November 1949, adalah penetapan Indonesia sebagai negara federal bernama Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagian, dengan kedaulatan RIS diakui oleh Belanda.