Diksia.com - Pejabat Palestina melaporkan bahwa pasukan Israel telah membunuh 36 orang, sebagian besar anak-anak, di dekat kamp pengungsi Nuseirat. Berikut adalah situasi pada hari Sabtu, 16 Maret 2024:
Konflik dan Krisis Kemanusiaan
Setidaknya 36 orang tewas setelah pasukan Israel menghantam sebuah rumah di dekat kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas dalam serangan tersebut adalah anak-anak, dan ibu hamil juga termasuk di antara yang meninggal.
Kapal bantuan Open Arms, yang berangkat dari Siprus pada hari Selasa dengan membawa 200 ton bantuan, telah mulai membongkar kargonya di Gaza.
Jepang menyatakan akan bergabung dalam proyek pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui koridor maritim Mediterania, yang diluncurkan pekan ini oleh Siprus, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
Dominic Allen, perwakilan Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) untuk Palestina, yang baru-baru ini mengunjungi rumah sakit Emirati di Rafah, selatan Gaza, mengatakan kondisi di ruang bersalin fasilitas tersebut sangat mengkhawatirkan.
“Para dokter melaporkan bahwa mereka tidak lagi melihat bayi berukuran normal,” kata Allen kepada Al Jazeera.
“Namun, yang mereka lihat dengan tragis adalah lebih banyak bayi mati lahir dan lebih banyak kematian neonatal.” UNICEF, lembaga anak-anak PBB, menyatakan bahwa 31 persen anak di bawah usia dua tahun di utara Gaza mengalami malnutrisi akut, dibandingkan dengan 15,6 persen pada bulan Januari.
Diplomasi dan Ketegangan Regional
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak proposal gencatan senjata baru dari kelompok Palestina, Hamas, sebagai “konyol”.
Namun, Israel tetap akan mengirim delegasi yang dipimpin oleh kepala Badan Intelijen Mossad untuk bergabung dalam pembicaraan gencatan senjata di Qatar.
Netanyahu mengatakan rencana militer untuk invasi darat ke Rafah, tempat sekitar 1,4 juta warga Palestina berlindung, telah disetujui.
PBB dan beberapa negara, termasuk Jerman dan Belanda, telah memperingatkan Israel untuk tidak melanjutkan rencana tersebut.