Kota Novohrodivka Jatuh, Pasukan Rusia Dekati Pokrovsk

Muhamad Adin ArifinSenin, 9 September 2024 | 11:01 WIB
Kota Novohrodivka Jatuh, Pasukan Rusia Dekati Pokrovsk
Dalam foto yang diambil dari video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu, 25 Agustus 2024, sistem rudal permukaan-ke-udara jarak menengah Buk-2M milik Angkatan Darat Rusia menembaki target udara di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina. (Foto: Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Diksia.com - Rusia baru saja mengumumkan bahwa pasukannya berhasil menguasai sepenuhnya sebuah kota di Ukraina timur.

Langkah ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya mereka menembus garis pertahanan Ukraina, terutama menuju kota strategis Pokrovsk.

Sejak invasi yang dimulai pada Februari 2022, Rusia telah menduduki sekitar seperlima wilayah Ukraina.

Pasukan Rusia terus menggempur wilayah timur Ukraina, dengan ambisi untuk menguasai seluruh kawasan Donbas yang memiliki luas hampir setengah dari negara bagian Ohio di Amerika Serikat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa kota Novohrodivka, yang berjarak sekitar 12 km dari Pokrovsk, kini berada di bawah kendali mereka.

Pokrovsk merupakan titik penting jalur kereta api dan jalan raya, sehingga menjadi target vital bagi pasukan Ukraina.

Sebelum perang pecah, kota Novohrodivka dihuni sekitar 14.000 jiwa. Kini, suasana kota tersebut berubah drastis akibat konflik yang berkecamuk.

Seorang blogger militer pro-Rusia yang berpengaruh, Yuri Podolyaka, membagikan peta terbaru yang menunjukkan serangan Rusia dilancarkan di dua titik sekitar 7 km dari Pokrovsk.

Serangan ini diyakini sebagai upaya untuk mengisolasi kota tersebut dari jalur pasokan.

Dalam laporan terbaru, Staf Umum Militer Ukraina menyebut situasi di sektor Pokrovsk sangat genting. Pertempuran sengit terjadi di sekitar beberapa kota, termasuk Novohrodivka.

Menurut laporan itu, hingga saat ini telah terjadi 23 serangan terhadap posisi Ukraina, dengan pertempuran berlangsung di enam lokasi.

Pada Senin (9/9/2024), Reuters melaporkan bahwa meskipun ada serangan balik dari Ukraina, pasukan Rusia terus merangsek maju di wilayah timur.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, pekan lalu menyatakan bahwa serangan Ukraina ke wilayah Kursk di Rusia tidak mampu memperlambat kemajuan pasukan Rusia di Ukraina timur.

Putin menegaskan, pertahanan Ukraina semakin melemah, memberikan keuntungan strategis bagi Moskow di sepanjang garis depan.

Di sisi lain, komandan militer tertinggi Ukraina pada Kamis lalu mengatakan bahwa operasi mereka di Kursk efektif.

Ia menambahkan bahwa tidak ada kemajuan signifikan yang dilakukan Rusia di Pokrovsk selama enam hari terakhir.

Salah satu tujuan utama serangan ke Kursk adalah untuk mengalihkan perhatian pasukan Rusia dari area kunci lainnya seperti Pokrovsk dan Kurakhove.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga menyatakan bahwa operasi di Kursk bertujuan mencegah pasukan Rusia melakukan serangan balik ke wilayah Ukraina.

Dengan kendali atas sekitar 80% wilayah Donbas, Rusia semakin memperkuat cengkeramannya di wilayah timur.

Namun, beberapa pengamat militer dan blogger perang Rusia menyuarakan kekhawatiran bahwa pasukan mereka mungkin bergerak terlalu cepat tanpa dukungan logistik yang memadai.

Presiden Putin pertama kali mengirim pasukan ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu dalam operasi militer yang disebutnya sebagai operasi militer khusus.

Namun, Ukraina bersama dengan sekutu Baratnya terus berkomitmen untuk memukul mundur pasukan Rusia dan mengembalikan kedaulatan wilayah mereka sepenuhnya.