Iran Tuduh Israel Gunakan Bom AS dalam Serangan di Beirut

RediksiaMinggu, 29 September 2024 | 10:51 WIB
Bom Penghancur Bunker yang Disebut Tewaskan Pemimpin Hizbullah
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan lingkungan di pinggiran selatan Beirut pada 28 September 2024. (Foto: AFP/FADEL ITANI)

Diksia.com - Beirut, Lebanon – Dalam sebuah serangan yang diklaim menargetkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Israel diduga menggunakan bom penghancur bunker buatan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menuduh Israel melancarkan serangan tersebut dengan bom seberat 5.000 pon yang diberikan oleh AS. Nasrallah sendiri dilaporkan telah tewas.

“Baru pagi ini, rezim Israel menggunakan beberapa bom penghancur bunker seberat 5.000 pon yang diberikan kepada mereka oleh AS untuk menyerang daerah permukiman di Beirut,” ujar Araqchi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Dalam pernyataan di platform X, juru bicara tentara Israel, Avichay Adraee, mengonfirmasi bahwa Nasrallah ‘dibunuh’ dalam operasi yang menargetkan komando pusat Hizbullah yang terletak di bawah bangunan permukiman di pinggiran selatan Beirut.

Menurut laporan Channel 12 Israel, angkatan udara Israel menjatuhkan sekitar 85 bom penembus bunker, masing-masing seberat satu ton bahan peledak. Bom bunker buster adalah senjata khusus yang dikembangkan militer AS untuk menembus dan menghancurkan bangunan yang dibentengi kuat atau terkubur dalam.

Bom ini dirancang untuk menargetkan bunker militer, fasilitas bawah tanah, dan lokasi yang diperkuat, yang tidak dapat dihancurkan oleh amunisi konvensional. Bunker buster telah menjadi alat penting dalam peperangan modern.

Meskipun hukum internasional tidak melarang penggunaan bunker buster secara khusus, penggunaannya di daerah pemukiman melanggar Hukum Humaniter Internasional berdasarkan Konvensi Jenewa.

Contoh bom penghancur bunker adalah GBU-28 yang dikembangkan pada tahun 1991 selama Perang Teluk untuk menghancurkan bunker militer Irak. Bom ini memiliki berat sekitar 5.000 pon dan dilengkapi dengan sistem pemandu laser, yang memungkinkan serangan yang tepat.

GBU-37 adalah bom penghancur bunker lainnya yang menargetkan fasilitas militer bawah tanah. Tidak seperti GBU-28 yang berpemandu laser, GBU-37 berpemandu GPS, yang membuatnya efektif dalam kondisi cuaca buruk dan memastikan akurasi menyerang target yang terkubur dalam.