AS Usulkan Resolusi Gencatan Senjata Sementara Untuk Gaza Ke Dewan Keamanan PBB

RediksiaSelasa, 20 Februari 2024 | 14:49 WIB
as usulkan resolusi gencatan senjata sementara untuk gaza ke dewan keamanan pbb 27e28ce

Diksia.com - WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mengajukan rancangan resolusi gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel di Gaza ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Langkah ini diambil setelah Amerika Serikat mengindikasikan akan memveto resolusi yang dirancang Aljazair.

Resolusi tersebut menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera karena kekhawatiran bahwa hal itu dapat membahayakan perundingan antara Amerika Serikat, Mesir, Israel dan Qatar yang berupaya menengahi jeda perang.

“Kami tidak berencana untuk terburu-buru melakukan pemungutan suara karena hal ini perlu atau konstruktif dan kami bermaksud memberikan waktu untuk negosiasi,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS yang tidak mau disebutkan namanya.

Ini merupakan kali kedua AS mengajukan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB terkait Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Sebelumnya, AS juga telah memveto upaya gencatan senjata kemanusiaan segera yang diusulkan Dewan Keamanan PBB pada Desember 2023, dimana lebih dari tiga perempat dari total 193 anggota Majelis Umum PBB telah setuju untuk mengadopsi resolusi tersebut.

Pejabat senior AS lainnya mengatakan resolusi tersebut juga akan menolak “tindakan apa pun yang diambil oleh pihak-pihak yang berupaya mengurangi wilayah Gaza.

Baik sementara maupun permanen, termasuk melalui penetapan zona penyangga secara resmi atau tidak resmi, serta penghancuran infrastruktur sipil secara luas dan sistematis.”

“Rancangan undang-undang AS tidak menyarankan apa pun tentang dinamika hubungan tertentu, baik dengan Israel atau mitra lain yang kami miliki,” kata pejabat tersebut.

Pertempuran di Gaza dimulai ketika Hamas, yang menguasai Gaza, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.

Sebagai pembalasan, Israel melancarkan serangan militer di Gaza yang menurut otoritas kesehatan Palestina yang dikelola Hamas telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina dan ribuan mayat dikhawatirkan hilang di tengah reruntuhan.