Diksia.com - Ribuan orang di seluruh Prancis melakukan unjuk rasa pada Hari Buruh Internasional pada 1 Mei untuk menentang reformasi pensiun yang diusulkan.
Namun, sekelompok orang dalam unjuk rasa melakukan kekerasan dan menyebabkan 108 polisi terluka dan 291 orang ditangkap.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menyebutkan bahwa kekerasan terjadi akibat kelompok sayap kiri yang dikenal sebagai blok hitam, yang berjumlah beberapa ribu.
Selama bentrokan, seorang petugas polisi menderita luka bakar serius di tangan dan wajahnya ketika terkena bom bensin.
Meskipun demikian, mayoritas unjuk rasa dilaporkan berlangsung damai, dengan ratusan ribu orang yang turun ke jalan di seluruh Prancis.
Unjuk rasa ini menandai hari terakhir aksi massa menentang reformasi pensiun yang akan menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.
Kementerian Dalam Negeri Prancis melaporkan bahwa jumlah keseluruhan para pengunjuk rasa saat May Day mencapai 782.000 orang, termasuk 112.000 di Paris.
Namun, Serikat Pekerja CGT mengklaim jumlahnya tiga kali lipat dari yang disebutkan pemerintah.
Para pemimpin serikat pekerja bersikeras bahwa aksi protes selama berbulan-bulan terhadap reformasi pensiun tidak akan melemah.
Mereka menekankan bahwa halaman tidak akan dibalik selama tidak ada pencabutan reformasi pensiun ini dan menolak segala kompromi.
Presiden Emmanuel Macron menandatangani pengesahan undang-undang reformasi pensiun pada 15 April 2023, meskipun jajak pendapat menunjukkan sebagian besar penduduk menentang usia pensiun yang lebih tinggi.
Reformasi pensiun tersebut dijadwalkan berlaku pada September 2023, tetapi serikat pekerja bertekad mencabut perubahan tersebut.
Kekerasan dalam demonstrasi Hari Buruh pecah di beberapa kota di Prancis, termasuk Lyons, Toulouse, dan Nantes, di mana kendaraan dibakar dan bisnis diserang.
Ada juga laporan bahwa pengunjuk rasa sempat menduduki sebuah hotel mewah di selatan Kota Marseille.
Meskipun Presiden Macron menegaskan bahwa reformasi pensiun adalah suatu keharusan, para pemimpin serikat pekerja Prancis bersikeras bahwa perlawanan mereka tidak akan kendur.